Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dari Mana Soeharto Memakai Istilah Orde Baru?

2 Oktober 2017   16:46 Diperbarui: 2 Oktober 2017   20:33 9922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada sesuatu yang membuat saya penasaran (curious) tentang istilah "orde baru" ini, khususnya ditinjau dari segi bahasa. Diawali dengan peristiwa Gerakan 30 September pada tahun 1965, diikuti dengan krisis kepemimpinan Presiden Soekarno yang semakin mendalam dari minggu ke minggu, bulan ke bulan, sehingga akhirnya Soekarno lengser dan digantikan oleh Soeharto pada tahun 1967.

Saya belum menemukan catatan sejarah pada tanggal berapa Soeharto pertama kalinya mengemukakan masa pemerintahannya yang baru ini dengan istilah "Orde Baru". Seiring dengan lahirnya istilah "orde baru" ini, maka otomatis rezim yang lama (masa kepresidenan Soekarno) mendapat nama "orde lama". Meskipun saya belum mendapatkan catatan sejarah kapan persisnya Soeharto mulai mencanangkan istilah "orde baru" ini, saya perkirakan istilah ini diluncurkan di sekitar tahun 1967 itu.

Yang membuat saya penasaran - seperti yang saya kemukakan di atas -- pada hakekatnya orang Indonesia di masa itu tidak familiar dengan kata "orde" ini dan nyaris tak pernah menggunakan istilah ini baik dalam wacana lisan maupun tulisan. Karena tak pernah memakai istilah "orde" ini, sudah barang tentu kalau mereka ditanya maknanya (sebelum dia dibuat populer oleh Soeharto) pasti sebahagian besar akan menggelengkan kepala tanda tak tahu.

Apakah ini istilah yang orisinil digagas oleh Soeharto sendiri? Penelusuran kecil-kecilan yang saya lakukan membawa saya pada kesimpulan bahwa istilah "orde baru" ini mencontoh dari istilah Belanda "nieuwe orde". Arti dari "orde" bahasa Belanda ini adalah "tatanan", "ketertiban". Istilah "nieuwe orde" ini sangat terkenal di negara-negara Eropa di seputar tahun 1940 sampai setelah Perang Dunia II. Dan karena pada periode itu kita masih berada di bawah penjajahan Belanda tentu istilah ini juga terpateri dalam memori bawah sadar kita.

Pada dasarnya, konsep "nieuwe orde" ini dipropagandakan oleh rezim Nazi Jerman di bawah Hitler. Negara-negara kecil di Eropa seperti Belanda, Belgia diberi angin surga apabila tidak memberikan perlawanan bersenjata melawan invasi Jerman, maka mereka akan dijanjikan pemerintahan yang stabil, damai dan berkeadilan di bawah pengawasan Jerman dengan konsep "orde baru" ini. Banyak unsur masyarakat di negara-negara Eropa ini yang mendukung konsep "orde baru" yang memakai ideologi nasionalisme sosialisme (Nazi) ini.

Slogan yang diusung oleh pendukung "orde baru" ini adalah anti liberalisme dan diganti dengan sosialisme. Dan rakyat dibuat terbuai dengan istilah "nieuwe orde" yang sebetulnya sangat absurd dan menipu. Seperti sejarah sudah membuktikan bahwa gagasan "orde baru" yang dikampanyekan oleh rezim Jerman tak lain tak bukan adalah ambisi terselubung bentuk totaliarisme dan fasisme. 

Dan setelah Perang Dunia II berakhir pada tahun 1945 dengan kekalahan Nazi Jerman, istilah "nieuwe orde" ini sudah tidak disebut-sebut orang lain. Istilah ini cukup memberi rasa trauma dan rasa malu pada negara-negara di Eropa yang alih-alih mendapat ketertiban dan kedamaian, malah memperoleh kekacauan (chaos) yang luar biasa.

Inilah yang mencengangkan saya, mengapa Soeharto memilih nama era pemerintahannya dengan "orde baru". Apakah Soeharto kurang menyadari adanya sejarah buruk dari nama "orde baru". Apakah beliau sendiri yang menggagas nama "orde baru" yang memang dimungkinkan karena di seputar tahun 1945-1949 beliau sebagai tentara juga mengangkat senjata untuk menentang kependudukan Belanda. 

Jadi sekalipun beliau tak cakap berbahasa Belanda, pastilah ada istilah-istilah Belanda yang terekam dalam benaknya. Contohnya istilah "slagorde" (slag = tempur, orde = jajaran) yang sering saya dengar keluar dari mulut beliau pada beberapa kesempatan pidato beliau.

Atau kalau bukan beliau sendiri yang menggagas istilah "orde baru" ini, kemungkinan adalah konco-konco beliau seangkatan yang berada dalam inner circle yang mengusulkannya. Dan karena istilah "orde baru" terasa klop di hati beliau, maka langsung diamini oleh beliau. Apa pun yang sesungguhnya terjadi, pengadopsian nama "orde baru" ini terasa sangat ironis di masa kini. Orde Baru alias Nieuwe Orde yang menggambarkan totaliarisme dan fasisme ternyata dipakai oleh Soeharto sebagai era kepemimpinan. Dan pada masa itu tak ada seorang pun yang menyadari "keganjilan" dari istilah "orde baru" ini.

Sebagai penutup, saya masih meragukan apakah dari antara Anda dapat memberi definisi yang tepat dari "orde" ini. Dalam bahasa Belanda kalau dikatakan "al in orde" itu bermakna "semuanya beres" atau "semua tertata rapi". Mungkin generasi yang sudah sepuh masih mengingat lamat-lamat istilah ini. Tapi untuk generasi milenial saya yakin kalau ditanya apa arti "orde" pasti akan mengangkat bahu tanda tak tahu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun