Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu...

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Buah Apakah 'Betik' dan 'Tembikai'?

7 Maret 2013   11:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:10 2699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Waktu saya kecil dulu, saat membaca buku dongeng, saya sering menemui kalimat yang kira-kira berbunyi ‘Terbetik berita putra raja akan mempersunting gadis dari rakyat kebanyakan’. Saya tak pernah tahu makna sesungguhnya dari kata ‘betik’ ini, selain menebak dari konteks kalimat bahwa ‘terbetik berita’ bermakna ‘tersiar berita’. Ternyata kata ‘betik’ ini merujuk kepada nama buah yang sudah amat akrab bagi kita semua yaitu ‘buah papaya’. Istilah ‘buah betik’ memang jarang dipakai sebagai kosakata Indonesia, namun cukup lazim dipakai di Malaysia.

Di Malaysia juga ada buah ‘tembikai’ yang kedengaran sangat asing di telinga saya. Rupanya ‘tembikai’ ini tak lain tak bukan adalah buah semangka (watermelon). Karena perbedaan penyerapan dari bahasa asing, ada dua nama buah yang berbeda penamaannya di Indonesia dan Malaysia. Buah ini dinamakan ‘epal’ (dari bahasa Inggris apple) di Malaysia, dan dinamakan ‘apel’ (dari bahasa Belanda appel) di Indonesia. Buah yang satu lagi, dinamakan ‘oren’ (dari bahasa Inggris orange), sedangkan di Indonesia disebut dengan ‘jeruk’.

Di negara jiran ini juga ada buah yang dinamakan ‘ciku’. Dapatkah Anda menebak buah apakah gerangan ini? Buah ini kulitnya berwarna coklat muda dan rasanya manis legit. Ya, buah ciku adalah buah sawo dalam bahasa kita. Mungkin metafora ‘berkulit sawo matang’, di sana disebut dengan ‘berkulit ciku matang’ ya. Buah kedondong, di kawasan tertentu Malaysia dinamakan dengan ‘buah amrah’. Buah kesemek di sana dinamakan dengan ‘pisang kaki’, sedangkan buah sirsak (dari kata Belanda zuurzak), disebutnya dengan ‘durian Belanda’ atau ‘nangka belanda’.

Sebutan dengan atribut Belanda bukan cuma pada istilah ‘nangka Belanda’. Ada juga nama ‘ayam Belanda’ yang di negeri kita lebih lazim disebut dengan ‘kalkun’ (dari bahasa Belanda kalkoen), ada juga sebutan ‘air Belanda’ yang di tempat kita lebih terkenal dengan sebutan ‘air soda’

Lantas ada pula buah ‘kantor’ yang sangat enak dinikmati sebagai minuman yang dicampur sirup. Buah kantor ini tak lain adalah buah siwalan dalam istilah kita. Ya, saya teringat pepatah ‘Lain ladang lain belalang’ yang bermakna ‘lain tempat lain pula istilah dan adatnya’. Mungkin lagu Broery Pesolima ‘Buah Semangka Berdaun Sirih’, di Malaysia diubah judulnya menjadi ‘Buah Tembikai Berdaun Sirih’.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun