Mohon tunggu...
Agus Rodani
Agus Rodani Mohon Tunggu... Operator - Seorang ASN yang selalu merindukan kampung halaman

sebagai Kontributor menulis Opini pada Surat Kabar Harian Pontianak Post, Penulis Artikel terproduktif pada Website DJKN dan penulisan lainnya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ingin Permintaan Tercapai? Perbanyaklah Istighfar

26 Maret 2023   14:10 Diperbarui: 26 Maret 2023   14:14 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Setiap  manusia pasti mempunyai banyak harapan atau permintaan yang ingin dicapai. Namun tidak semua permintaan tersebut dapat terpenuhi. Untuk tercapainya suatu keinginan, manusia pastinya akan  melakukan berbagi usaha dan memperbanyak doa.

Doa merupakan suatu ibadah yang sangat disarankan dalam membantu terkabulnya suatu permintaan. Dan Allah sangat suka sekali dengan orang yang banyak berdoa. Beberapa hal sebab terkabulnya doa, Pertama, Berdoalah secara ikhlash dan konsisten. Kedua, Berdoalah dengan sepenuh hati agar benar-benar dikabulkan Allah. Tidak berdoa dengan hati yang lalai, sehingga yang menggerakkan hanya lisan, sedangkan hatinya memikirkan yang lain. Ketiga, Berdoa kepada Allah dengan menyebutkan nama dan sifat Allah. Keempat, Mencari waktu-waktu yang kemungkinan besar doa dikabulkan yaitu ketika bersujud, di akhhir malam, di bulan Ramadhan, lebih-lebih di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Ada amalan lain yang dasyat dan ajaib untuk membantu terkabulnya suatu doa atau permintaan yaitu Istighfar. Setiap manusia di dunia, pastinya tak luput dari kesalahan dan dosa. Baik itu dosa besar atau kecil, dosa yang disengaja atau tidak disengaja. Semua orang membutuhkan ampunan dari Allah atas dosa dan kesalahannya. Orang yang diampunkan Allah, kelak akan selamat dan mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat.

Makna istighfar secara harpiah adalah memohonkan ampun dosa. Istighfar dilaksanakan dengan harapan segala dosa dan kesalahan diampuni Allah SWT dan ditutupi kesalahannya agar tidak terlihat oleh siapapun atau tidak terlihat penah berbuat dosa.

Untuk beristighfar tidak hanya lisannya saja, tetapi juga dengan perasaan penyelesalan atas terjadinya dosa yang kita buat. Kita juga bertekad dengan landasan tawakkal kepada Allah untuk tidak mengulangi lagi dan menjadi lebih baik di masa depan. Berjanji dengan sungguh-sungguh kepada Allah untuk merealisasikan taqwa dengan melaksanakan apa yang diwajibkan dan meninggalkan segala yang dilarangNya.

Istighfar menjadi pembersih segala dosa kesalahan. Dengan sering melakukan istighfar maka dosa besar dan kecil akan terhapus. Tidak menundanya sampai bertumpuk dan berkarat, yang akhirnya kita enggan memikirkan dan menyesali perbuatan tersebut. Dosa yang tidak segera dimintakan ampun akan menjadi noda yang sulit untuk dibersihkan dan akan terbawa kemanapun kita berada.

Dosa menjadi musuh besar istighfar dan harus segera dipadamkan. Dosa menjadi penghambat kesuksesan seseorang yang paling utama. Allah memerintahkan hambaNya untuk memperbanyak meminta ampunan. "Wahai hambaKu, sesungguhnya kalian bebruat dosa siang dan malam, sedangkan AKu adalah Sang Pengampun dosa. Maka montalah ampunan (beristighfarlah kepadaKu) niscaya aku ampuni kalian" (Hadist Qudsi Riwayat Muslim).

Istighfar ternyata tidak hanya untuk menghapuskan dosa-dosa kita, tetapi juga memilki keutamaan lain yaitu agar doa-doa atau permintaan kita dikabulkan Allah SWT. Berikut dua kisah yang menceritakan betapa dasyatnya istighfar dalam mengabulkan doa.

Kisah Seorang Tukang Roti yang ingin bertemu dengan Imam Ahmad bin Hambal

Imam Ahmad Rahimahumullah adalah salah satu dari empat ulama Mazhab yang sangat terkenal hingga saat ini. Dikisahkan ketika Imam Ahmad memasuki usia senja, dia begitu ingin mengunjungi kota Syam, tanpa alasan dan tujuan yang jelas. Padahal untuk mencapai kota Syam dari kota Baghdad jaraknya sangat jauh dari tempat tinggal Imam Ahmad.

Singkat cerita, sampailah Imam Ahmad di negeri Syam dan berhenti di suatu mesjid untuk melaksanakan sholat Dzuhur. Namun tidak ada satupun orang yang mengenali sang Imam, maklum waktu itu teknologi belum maju seperti sekarang. Setelah sholat Zuhur, Imam Amad membaca Alquran untuk menunggu sholat Ashar. Setelah sholat Ashar kembali Imam Ahmad membaca Alquran untuk menunggu waktu Sholat Magrib dan Isya.

Setelah melaksanakan sholat Magrib dan Isya, sang Imam bermaksud untuk bermalam di mesjid namun baru ingin beristirahat dilarang oleh Penjaga Mesjid. " Wahai Syekh, anda tidak dijinkan tidur di dalam mesjid, ini adalah aturan disini", Kata Penjaga Mesjid. "Saya musafir dan ingin tidur disini semalam, untuk melanjutkan perjalanan esok hari", jawab Sang Imam. "Tidak diperkenankan tidur disini, ini aturan", kembali Penjaga berkata. 

Akhirnya penjaga mengusir sang Imam ke luar Mesjid dan mengunci pintu mesjid. Setelah penjaga mesjid berlalu, Imam Ahmad kembali ke mesjid dan tidur di pelataran. Namun penjaga mesjid kembali dan menyuruhnya untuk keluar dari lingkungan mesjid. Kondisi tersebut dilihat oleh Tukang Roti yang tokonya tidak jauh dari mesjid. "Hai Syekh kemarilah, Saya punya rumah di belakang toko ini dan ada kamar kosong yang bisa digunakan untuk bermalam", kata Tukang Roti. Sang Imam pun mendatangi Tukang Roti. Tukang Rotipun menerima sang Imam untuk bermalam.

Ketika berada di toko Tukang Roti, sang Imam memperhatikan tukang Roti. Ada perbuatan yang sangat menarik perhatian Beliau. Ketika membuat adonan roti, Tukang roti selalu beristighfar. Lalu sang Imam bertanya, "Sejak kapan kamu beristighfar? "Sejak lama Syekh, dan ini kebiasaan yang sering saya lakukan", jawab Tukang Roti. Imam Ahmad kembali bertanya, "Apakah ada permintaan atau doamu yang belum terkabul?"  Jawab Tukang Roti, "Alhamdulillah hampir semua doaku dikabulkan Allah, hanya satu yang belum yaitu Aku ingin sekali bertemu dengan Imam Ahmad bin Hambal  yang sangat saya hormati dan banggakan". "Allohu akbar!, ternyata Istighfarmu yang mengantarkan aku menjumpaimu. Karena Istighfarmu aku diusir dan tidak boleh tidur di mesjid oleh Penjaga Mesjid, dan akhirnya bertemu kamu", jawab Imam Ahmad.

Demikian karena banyak Istighfarnya Tukang Roti, Allah mengabulkan doa atau permintaanya bertemu Imam AHmad bin Hambal.

Kisah Ibu dan Anaknya yang Sakit

Kisah selanjutnya bercerita tentang seorang ibu yang tinggal di kota Kashmir yang mempunyai anak yang sakit tulang. Sang Ibu sudah membawa anak ke beberapa dokter di kotanya, namun tidak ada bisa mengobati anaknya. Menurut saran dokter agar si anak dibawa ke India dan mendapatkan pengobatan dokter spesialis di sana.

Namun dikarenakan sang Ibu tidak memiliki kemampuan untuk kesana selain jaraknya jauh menggunakan paswat terbang dan biaya berobat. Sang Ibu hanya bisa berdoa dan beristighfar, meminta kepada Allah agar anaknya bisa diobati oleh dokter dimaksud.

Singkat cerita sang Dokter spesialis mempunyai undangan seminar kedokteran yang melewati kota Kashmir.  Sang Dokter menggunakan Pesawat terbang. Ketika berada di pesawat, Pilot tiba-tiba mengumumkan bahwa cuaca sangat buruk dan pesawat harus mendarat darurat. Akhirnya peswat mendarat di bandara dekat kota Kashmir, dan dokter melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jalan darat menggunakan taksi. Namun tak lama menggunakan taksi, cuaca hujan deras dan badai sehingga Sopir memutuskan tidak bisa melanjutkan. Karena malam dan hujan badai, sang dokter memutuskan untuk menginap di rumah penduduk terdekat. 

Terdapatlah sebuah rumah tua yang terbuat dari kayu dan sudah reyot. Sang dokter  bergegas ke rumah tersebut dan mengetuk pintu. Tak lama kemudian dibukakan pintu rumah dan muncul ibu yang mempunayi anak sakit tulang. Dokterpun berkata, "bolehkah saya berteduh dan menumpang bermalam di rumah ibu?'. Silakan tapi maaf rumah saya jelek seperti ini", jawab ibu. Dokter pun masuk ke rumah untuk bermalam. Belum lama dokter beristirahat di kamar, terdengar rintihan sakit. Sang dokter pun menjumpai ibu dan bertanya, " Suara siapakah itu?  "Itu suara anak saya yang sakit tulang, jawab sang ibu.  

Sang ibupun menceritakan sakit anaknya dan harus dibawa berobat ke India untuk diobati oleh dokter Muslim Shi di India. Namun karena dia tidak mempunyai biaya, sang Ibu hanya bisa berdoa dan sering beristighfar. Dokterpun menjawab, "Segala puji bagi Tuhan yang mempertemukan saya dengan anak yang sakit melalui doa dan istighfar ibu. Sayalah dokter yang ibu maksud ". Akhirnya sang Dokter menangani dan membawa sang anak  ke India esoknya untuk diobati hingga sembuh.

Demikianlah tulisan yang penulis buat, semoga dapat bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun