Mohon tunggu...
Gusblero Free
Gusblero Free Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Freelance

Ketika semua informasi tak beda Fiksi, hanya Kita menjadi Kisah Nyata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Angeline, Kita Memang Keterlaluan

10 Juni 2015   16:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 1712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

selamat sore ibu/bapak/om/mbak

apakah Angelina anak yang hilang di Bali sudah ditemukan?

 

sy ada rekan bersedia membantu klo pihak2 terkait berkenan. sbg informasi beberapa waktu itu ada orang meninggal dan hilang di gunung Sindoro, namun hampir sepekan belum ditemukan. setelah rekan tsb diantar tim grasindo ke gunung lalu melakukan ritual, hanya dlm waktu 20 menit jenazah dimaksud berhasil ditemukan anehnya, justru di titik utama pencarian yg selama itu tdk pernah terlihat

 

terkait masalah Angelina sy sdh berkomunikasi apakah dia bs jg mencarikan di mana saat ini Angelina, dia bilang bisa dan bersedia klo mungkin bs dikoordinasikan segera, syukur2 klo Angelina bs ditemukan dlm keadaan sehat apabila belum kelamaan klo toh hal yg tdk diharapkan terjadi, secara fisik Angelina masih bs dikenali apapun keadaannya sekarang

 

terima kasih

 

.......................

 

Konfirmasi pencarian anak hilang di atas adalah salah satu dari sekian pertanyaan yg pada 7 Juni 2015 lalu sy kirimkan sbg email dan inbox kepada beberapa nama penting, institusi, departemen, sahabat, pengurus yayasan, dll.

 

Hari itu memang hari pertama sy tahu tentang Angeline yg dikisahkan sbg bocah perempuan 8 tahun yg hilang waktu bermain di depan rumahnya di Denpasar Bali. Kebetulan pas dengan hari minggu hari libur ada banyak teman berkumpul di rumah, termasuk salah satu teman ‘cenayang’ dari Baduy yg tengah mampir dr perjalanannya.

 

Membaca berita dari internet sy langsung menyampaikan kpd teman2, ada nggak yg bisa bantu2 mencarikan di mana Angeline sekarang? Sontak seluruh pandangan mengarah pada ‘si mamang’ dari Baduy itu.

 

Ia bilang bisa. Dan sy percaya, karena sebelumnya memang ia sudah membuktikan kemampuannya spt yg sy ilustrasikan dlm catatan di atas. Ya sudah, segeralah lalu sy bikin email2 ga resmi tapi serius itu ke beberapa alamat, termasuk sy bahkan nanya alamat email2 penting kpd sebuah institusi.

 

Ga tau apa pasalnya, mungkin bahasa sy yg kurang resmi barangkali. Email2 dan inbox itu sama sekali ga menemu balasan, kecuali satu respon positif dari bunda Yun Subali yg katanya akan segera mengkoordinasikan kpd pihak2 yg mungkin beliau ada link.

 

Hari senin hari selasa teman Baduy kami tersebut jg tak lupa menanyakan udah ada respon belum, sy bilang belum, karena memang nyatanya begitu. Secara pribadi sy memang agak heran dg respon pihak2 yg kami pikir sangat terkait dg hilangnya Angeline, tapi justru ketika kami minta konfirmasi ga ada satu pun balasan.

 

Sebagai tambahan, kami tergerak bukan karena iming2 bonus yg konon ada. Kami hanya orang2 yg biasa yg sudah biasa melihat bentuk2 ketimpangan dan penganiayaan terjadi, dan kami tidak menyukai kejadian tsb dianggap sbg hal yg biasa. Apalagi menyangkut kekerasan atau pun penghilangan thd anak kecil, logika dan perasaan kami sangat tidak bisa menerima.

 

Whatever.....bagaimanapun kini semuanya sudah terjadi. Angeline ditemukan sudah meninggal, dan jasadnya jg sudah membusuk di sekitar halaman rumah. Ini aneh jg khan, orang di halaman rumah ga ketemu?

 

Mo nanti, mo besok, mo lusa, mo bulan depan, mo taon depan dan seterusnya kita semua memang akan juga meninggal. Mo ditemukan minggu kemarin, mo hari seninnya, mo hari selasa ato rabunya, si kecil Angeline tetap sj jg sudah pasti akan ditemukan dlm keadaan sudah meninggal.

 

Namun menganggap ringan ato mengabaikan pihak lain utk ikut membantu dlm sebuah upaya pencarian jelas juga adalah suatu hal yg keterlaluan!

 

 

Selamat jalan Angeline.....semoga kebahagiaan engkau raih setelah engkau tinggalkan dunia yg sama sekali jauh dari kepedulian ini. Maafkan kami semua.   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun