Mohon tunggu...
Gusblero Free
Gusblero Free Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Freelance

Ketika semua informasi tak beda Fiksi, hanya Kita menjadi Kisah Nyata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Giriseba (Menyulap Limbah Menjadi Indah)

14 Desember 2018   01:06 Diperbarui: 16 Desember 2018   11:59 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Festival Giriseba - foto Dewa Kelana VR


Instalasi Giriseba - foto Dewa Kelana VR
Instalasi Giriseba - foto Dewa Kelana VR
Festival seni tradisional di Kabupaten Wonosobo telah selesai digelar pada tanggal 11 -- 12 Desember 2018 lalu. Event yang diberi tajuk Festival Giriseba ini berhasil menghadirkan beberapa kesenian tradisional lokal yang selama ini hampir punah. Diantaranya kesenian Daeng, wayang Othok Obrol, Lengger Lansia, Kuntauw, dan beragam kesenian lainnya.

Diluar segala bentuk kesenian yang dihadirkan, pengunjung banyak yang hadir karena tertarik dengan instalasi singa bersayap yang terbuat dari bahan-bahan limbah, dengan tinggi 4 meter dan lebar dua sayap 12 meter, sementara ukuran instalasi singa sekitar 2 meter persegi.

Patung singa duduk yang terlihat garang itu terbuat dari sabut kelapa yang dianyam menjadi bulu-bulu singa, sementara matanya terbuat tempurung kelapa hijau, dengan gigi-gigi yang disusun dari jagung kering.

Sayap singanya terbuat dari anyaman rumput alang-alang yang sudah dikeringkan, dengan tulang sayap utama dibuat dari pelepah daun kelapa yang sudah kering. Background latar dihiasi batang-batang pohon jagung kering dengan ditunjang pohon bambu pringgondani yang memiliki batang ruas kecil.

Dekorasi tak biasa itu digagas oleh Gusblero budayawan Wonosobo, dengan didukung tangan-tangan terampil para seniman desa dari desa Pandansari dan Binangun Mudal Mojotengah Wonosobo. Pengerjaan instalasi itu sendiri memakan waktu tak kurang dari tiga minggu, termasuk proses pengeringan, penganyaman, dan penyusunan bahan hingga menjadi bentuk instalasi seperti yang diinginkan.

"Konsep desainnya memang harus ramah lingkungan. Tak boleh ada selembar plastik pun. Dengan begitu semangat gotong royong bisa ditumbuhkan. Semuanya bergerak, mencari bahan dan mengerjakannya bersama-sama. Kreasi yang menghasilkan produk seni yang bukan hanya membawa kesan tetapi juga memberi pesan. Tontonan yang juga membawa tuntunan." kata Gusblero.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun