Mohon tunggu...
Syabar Suwardiman
Syabar Suwardiman Mohon Tunggu... Guru - Bekerjalah dengan sepenuh hatimu

Saya Guru di BBS, lulusan Antrop UNPAD tinggal di Bogor. Mari berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kuliner Tradisional Bandung: Mie Kocok

27 Februari 2021   11:41 Diperbarui: 27 Februari 2021   11:54 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram Ridwan Kamil

Selamat! Untuk ragam dan kualitas kuliner lokal Bandung yang masuk jajaran juara dunia dan juara 1 se-ASEAN, dari Taste Atlas Award 2020.  

Itulah unggahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada tanggal 18 Februari 2021, ketika Kota Bandung dinobatkan pada ranking ke-7 sebagai Kota dengan sajian kuliner terbaik di dunia dan sekaligus sebagai juara ke-1 di ASEAN. 

Dalam tulisan ini saya menampilkan salah satu kuliner top di Bandung, yaitu Mie Kocok.  Tulisan ini bukan untuk ngabibita (membuat orang lain ingin), berbagi betapa kayanya kita dengan berbagai kuliner tradisional yang sangat enak, jangan sampai tersisih oleh makanan kekinian.  

Di tengah serbuan makanan fast food, dan kekinian, mie kocok tetap bertahan. Mulai dari yang di emperan jalan sampai yang sudah punya nama. Beberapa pedagang besar sekarang sudah bergelar Haji atau Hajjah, yang terkenal antara lain Mie Kocok H. Dayong, H. Amsar, H. Dadeng. Bagi istri saya kuliner mie kocok ini seperti wajib kalau berkunjung ke Bandung. 

Kadang istri begitu mendengar ada yang enak selalu ingin mencoba,  seperti mie kocok  yang berada  Jalan Gatot Subroto Cimahi depan SMPN 5 Cimahi.  Hebat dari berdagang mereka bisa menunaikan rukun Islam yang ke-5. 

Dari cerita pedagangnya yang kebetulan dikelola seorang Ibu, bagaimana ia mempertahankan mutu rasa agar mie kocoknya tetap bertahan, adalah dengan menyediakan bahan daging, kikil dan cokor sapi yang masih segar.  Benar-benar dari sapi yang baru disembelih dan baru datang di pasar.  

Untuk itu ia rela berangkat di awal subuh atau berburu ke rumah jagalnya.  Untuk hari-hari tertentu seperti pasokan untuk libur lebaran, ia telah menjalin kerja sama dengan pedagang daging sapi agar tetap mendapat bahan terbaik.

Mie kocok dapat dengan mudah ditemukan di jalanan utama Kota Bandung.  Sepanjang jalan Otto Iskandar Dinata depan Pasar Baru berjejer para pedagang mie kocok.  Kalau ingin agak nyaman, sekalian belanja oleh-oleh di Kartika Sari, juga ada pedagang Mie Kocok.  

Apa itu Mie Kocok?

Mie kocok adalah hidangan mie bercita rasa kaldu sapi khas Kota Bandung, Jawa Barat. Hidangan ini terdiri atas mie kuning yang disajikan dalam kuah kaldu sapi kental, irisan kikil (tendon kaki sapi), taoge, bakso, jeruk nipis, dan ditaburi irisan seledri, daun bawang, dan bawang goreng. Beberapa resep mungkin menambahkan babat sapi.  Lebih nikmat lagi disantap dengan kerupuk tradisional.  

Sensasi pedas, asam dan manis (bagi yang suka menambah kecap manis) bercampur di lidah.  Saat sensasi kepedasan itu kerupuk menjadi penolong dengan rasa sedikit asinnya.  Pokoknya maknyusss, kata almarhum Pak Bondan Winarno, untuk menggambarkan kenikmatan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.

Istilah kocok dalam nama hidangan ini merujuk kepada proses memasaknya, yaitu mengocok-ngocok mie dalam wadah logam bolong-bolong bergagang, seraya mencelupkannya ke dalam air panas.  Jenis mie yang digunakan adalah mie kuning gepeng yang bertekstur lebih lembut.  

Kiri: Mie Kocok Persib, Kanan: Mie Kocok Gatot Subroto Cimahi, foto diambil menggunakan Iphone 6 (dokpri)
Kiri: Mie Kocok Persib, Kanan: Mie Kocok Gatot Subroto Cimahi, foto diambil menggunakan Iphone 6 (dokpri)
Apa yang membawa nikmat Mie Kocok Bandung?

Setelah mencoba beberapa kali mie kocok di luar Kota Bandung, mie kocok Bandung tidak bisa dipungkiri rasanya tidak tertandingi.  Artinya jika bahan kualitasnya sudah sama, cara masak sama, tetapi cita rasanya tetap terasa nikmat di Bandung, lalu faktor pembedanya apa?  

Menurut penulis adalah karena udara Bandung yang relatif dingin, kelembabannya pas untuk tersajinya makanan secara enak.  Udara dingin inilah yang membuat makanan yang disajikan selalu menimbulkan selera dan sensasi kenikmatan, selain tentunya kualitas makanan. 

Selamat untuk Kota Bandung yang telah meraih ranking 7 dunia untuk kuliner tradisionalnya, dan selamat berburu kuliner jika ada kesempatan main ke Kota Bandung.

Bacaan tambahan:

Wikipedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun