Mohon tunggu...
Gurgur Manurung
Gurgur Manurung Mohon Tunggu... Konsultan - Lahir di Desa Nalela, sekolah di Toba, kuliah di Bumi Lancang Kuning, Bogor dan Jakarta

Petualangan hidup yang penuh kehangatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tokoh Pendidikan Inspiratif dari Toba Ulang Tahun

17 April 2022   14:02 Diperbarui: 17 April 2022   14:12 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Fb Rikardo Hutajulu.

Kita  melaksanakan pendidikan formal   bukan untuk memproduksi ijasah tetapi kita melahirkan anak-anak pintar, cerdas, kreatif, inovatif  dan visioner.   Kalimat itu berulangkali saya dengar   dari  ungkapan Rikardo Hutajulu, M.Pd.   Rikardo Hutajulu   pernah menjadi  Kepala Dinas  Pendidikan (Kadisdik)  Kabupaten Samosir yang kini menjadi Kadisdik  Kabupaten Toba.  

Di Toba masih  menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt).  Sabtu tanggal   16  April tokoh pendidikan inspiratif  itu berulang tahun.  Tulisan ini  akan mendeskripsikan  mengapa  Rikardo Hutajulu disebut tokoh pendidikan inspiratif.

Tahun 2017   saya mengenalnya  ketika datang  ke gedung Sure di Tangerang ketika  menjalin kerjasama antara  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir yang dipimpin Bupati Samosir ketika itu Rapidin Simbolon  dengan PT. Sure Indonesia yang didirikan Prof. Yohannes Surya, Ph.D.   

Dalam perjanjian itu   dijabarkan bahwa Pemkab Samosir ini melakukan pelatihan guru dan siswa agar kualitas guru dan siswa di Samosir  terus membaik bahkan  targetnya setara dengan  kualitas guru dan siswa yang berprestasi di pulau Jawa seperti di Jakarta.   Dalam perjanjian itu selain pelatihan guru,  Pemkab Samosir ingin membangun sekolah unggulan dengan  PT. Sure Indonesia.

Pasca perjanjian itu, saya  dilibatkan untuk mendampingi para pelatih yang umumnya bergelar doktor ke Samosir.  Di Pangururan saya berbincang dengannya dan beliau mengutarakan cita-citanya agar anak-anak  Samosir   menjadi juara Olimpiade Sains Nasional (OSN)  tahun 2018 atau minimal menjadi peserta OSN  ditingkat nasional.   

Rikardo Hutajulu juga  menyampaikan bahwa anak-anak Samosir  harus yang terbanyak masuk ke sekolah Unggul  di Kawasan Danau Toba.  Mendengar ucapan itu, rasanya tidak realistis.   Ketika melakukan pre test dengan siswa-siswa di Samosir para trainer   mengatakan bahwa nilai anak-anak  cukup  rendah. 

Melihat pre test yang rendah, kami melihat semangat anak-anak Samosir luar biasa.   Evaluasi setelah seminggu para trainer  mengatakan potensi anak-anak Samosir itu luar biasa.  Semangatnya luar biasa hanya mereka belajar tidak dimulai dari konsep dasar dalam belajar.   Buktinya, setelah diajari seminggu nilainya luar biasa.  

Anak-anak Samosir mengagumkan. Semua trainer kami mengatakan hal yang sama.  Dr.Dr. Wardono, M.Si dan istrinya Dr. Scholastika Mariani,  M.Si  sebagai ahli Matematika memberikan pendapat yang sama.  Para pakar Fisika Dra. Maria Radjawane, M.Si, pakar Biologi, pakar Kimia dan Bahasa Inggris mengatakan hal yang sama.  Anak-anak Samosir itu unik dan cerdas.

Baiklah jika perkembangan anak-anak itu  demikian pesat. Mungkinkah  secara otomatis anak-anak itu mampu bersaing dengan anak-anak Jakarta, Medan, Siantar, dan  dari daerah lain untuk mampu masuk sekolah Unggul?.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun