Keenam, Komisi VI, VI dan IX mendorong Menteri BUMN  RI dan Menteri Kesehatan RI agar RS BUMN dan RS Negeri juga RS Swasta dapat membeli dan menggunakan Alkes hasil inovasi  Konsorsium Riset dan Inovasi Covid 19.
Substansi dari tulisan ini adalah bahwa inti dari peringatan hari lingkungan hidup itu adalah upaya manusia untuk menyelamatkan lingkungan itu harus mengintegrasikan kegiatan atau pembangunan secara holistik sehingga kegiatan atau perogram itu berkelanjutan.
Pandemi 19 Â tidak hanya tanggungjawab Menteri Kesehatan tetapi harus menjadi tanggungjawab secara bersama. Â Jika ventilator ditemukan oleh riset nasional, ketika RS kita impor ventilator maka produk ventilator dalam negeri akan gagal. Â Selama ini, kita gagal untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) karena ego sektoral.
Rapat  Kerja (Raker)  gabungan Komisi VI, VII, IX DPR RI dengan Menteri  Kesehatan, Menteri Perindustrian dan Menteri BUMN dalam rangka percepatan penanggulangan Covid 19 adalah contoh rapat yang ramah lingkungan.
Kesimpulan rapat penting yang harus dilaksanakan pihak eksekutif  dalam rangka penanggulangan Covid 19  dan akan berdampak berkelanjutan.  Kerberlanjutan dari rapat ini adalah kita akan memiliki obat-obatan yang bahan bakunya dari dalam negeri. Demikian juga Alkes produk dalam negeri akan menjawab kebutuhan RS kita.
Jika semua sektor seperti Pertanian, perikanan, peternakan, keuangan dan berbagai industri kita diintegrasikan secara holistik maka pembangunan berkelanjutan (sustainable development) segera terwujud.
Peringatan hari lingkungan hidup tidak sekedar menanam pohon, pembuatan prangko, membersihkan sungai, kampanye hemat energi dan lain sebagainya. Lebih penting dari itu adalah melakukan pembangunan secara hoistik terintegratif semua sektor. Â Â Â Â Â