Mohon tunggu...
Gurgur Manurung
Gurgur Manurung Mohon Tunggu... Konsultan - Lahir di Desa Nalela, sekolah di Toba, kuliah di Bumi Lancang Kuning, Bogor dan Jakarta

Petualangan hidup yang penuh kehangatan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Rapat yang Ramah Lingkungan Telah Dimulai di DPR RI

5 Juni 2020   14:57 Diperbarui: 5 Juni 2020   16:07 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 5 Mei 2020  rapat gabungan  Komisi VI, VII  dan Komisi IX  dengan Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Perindustrian, Kementerian Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),  Kementerian BUMN serta Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala LIPI, Kepala BPPT, Kepala BPOM, dan direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. 

Topik yang dibahas dalam acara rapat kerja dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) sekaligus ini adalah percepatan pencegahan dan penanggulangan wabah Covid 19 di Indonesia, koordinasi  hilirisasi  dan komersialisasi  produk-produk dalam penanggulangan wabah  pandemi Covid 19,  percepatan pengkajian dan pengembangan vaksin dan obat Covid 19 di Indonesia.

Rapat ini mencoba mengintegrasikan secara holistik agar berkelanjutan  solusi untuk mempercepat penanggulangan Covid 19 di Indonesia. Persoalan kita,  ketika pandemi  Covid 19  datang  menurut  Menteri BUMN adalah bahan baku farmasi 95 %  impor. Menteri Kesehatan mengatakan bahwa ventilator tidak ada di produksi di Indonesia. Rumah  Sakit (RS) di Indonesia terkendala karena tidak memiliki ventilator karena  harus diimpor. 

Dalam rapat itu Menteri  Riset dan Teknologi/Kepala  BRIN Bambang Brojonegoro menyampaikan bahwa Program Konsorsium Riset dan Inovasi Covid 19 melakukan pencegahan telah ditemukan tanaman obat seperti empon-empon, jambu biji, kulit jeruk, simbiloto dan jahe merah.

Alat kesehatan dan pendukung juga dihasilkan  seperti ventilator, robot pemberian obat. Menteri kesehatan menjelaskan akan melakukan uji klinis plasma konvalesen bekerjasama dengan PMI-Eijkman dan RSPAD Gatot Subroto. Menteri BUMN telah mengubah beberapa RS milik Pertamina sebagai rujukan untuk pasien Covid 19.

Kesimpulan  Rapat Kerja (Raker)  yang dipimpin Ketua Rapat dari Komisi VI DPR RI Sugeng Suparwoto dari Fraksi Nasdem itu adalah;

Pertama, desakan Komisi VI, VI, IX DPR agar Menristek/Kepala BRIN RI, Menteri Kesehatan RI, Menteri Perindustrian RI dan Menteri BUMN RI meningkatkan secara menyeluruh dan terintegrasi dalam percepatan penanganan pandemi Covid 19 di Indonesia.

Kedua, dorongan Komisi VI, VI dan IX DPR RI agar Menristek/Kepala BRIN  melalui  Konsorsium Riset dan Inovasi Covid 19 untuk melakukan penelitian yang dapat memproduksi bahan baku obat dalam negeri dalam rangka mendukung kedaulatan kemandirian dan ketahanan kesehatan. 

Ketiga, Komisi VI, VII, IX DPR RI  mendukung Menteri kesehatan RI untuk mengurangi atau menghentikan impor  Alat Kesehatan (Alkes) sehingga  dapat meningkatkan penggunaan alkes hasil produksi dalam negeri atau yang telah dihasilkan  dari program Konsorsium  Riset dan Inovasi  Covid 19.

Keempat, Komisi VI, VII, IX DOR RI  mendorong Menteri Kesehatan RI untuk melakukan relaksasi regulasi, diantaranya kemudahan persyaratan dan protokol khusus pengujian Alkes dalam rangka percepatan pemanfaatan Alkes  dan produk hasil riset dan inovasi.

Kelima, Komisi VI, VI, IX DPR RI mendorong Menteri Perindustrian untuk  mendukung Konsorsium Riset dan Inovasi Covid 19 dalam bekerjasama dengan industri mitra dan kemudahan izin/peraturan terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun