Mohon tunggu...
Guntur Saragih
Guntur Saragih Mohon Tunggu... -

Saya adalah orang yang bermimpi menjadi Guru, bukan sekedar Dosen atau Trainer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adat harus dibuat Sekuel bukan remake, tinjauan metakognisi film remake

21 Maret 2017   09:04 Diperbarui: 21 Maret 2017   22:00 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Adat tidak perlu diremake, tetapi harus dibuat sekuel. Berbeda dengan film remake, membuat remake adat jauh lebih mahal. Bayangkan betapa mahalnua kalau di Jakarta harus membuat rumah adat, karena matetil kayu sudah berbeda, pelaku yamg membangun juga berbeda.

Adat harus dibuat sekuel dengan tetap memperhatikan substansi, bukankah adat lebih menitikberatkan ajaran moral. Adat jangan sampai menjadi pihak yang otoriter. Bayangkan teman Saya menunda pernikahan, karena emggak punya duit untuk membiayai pesta adat.

Mudah-mudahan dengan melakukan sekuel adat,kesuksesan untuk mentransfer budaya dapat sukses seperi berbagai film sekuel seperti fast and furioues. Rambo, Catatan Si Boy, Warkop DKI. Karena budaya dibuat untuk manusia yang hidup di zamannya, bukan untuk pemangku adat yang tidak lagi hidup di zaman sekarang.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun