Bagaimana kondisi Generasi Milenials saat ini?
Dan bagaimana kondisi Bangsa saat ini?
Beragam pendapat dan argumentasi setiap warga negara terhadap masa depan bangsanya. Akan tetapi, ada beberapa golongan yang masih peduli akan masa depan bangsa. Generasi milenials merupakan ujung tombak perubahan akan masa depan negeri ini. Berbagai isu telah kita dengar bersama begitu maraknya keluhan tenaga kerja asing, dan sistem perekonomian yang buruk. Katanya...!
Tapi itu hanya sebuah keluhan tanpa ada tindakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Saat ini setiap warga negara dapat berpikir selektif untuk masa depan anak dan keluarganya.
Lalu, apa yang dapat dilakukan Generasi Milenials?
 Jendela dunia telah terbuka lebar. Dan kesempatan untuk meningkatkan potensi semakin besar. Indonesia dapat bersaing dengan melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki dan dan juga didukung dengan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Kita ketahui bersama, surga kecil diturunkan oleh tuhan di negeri ini. Kita dikaruniai oleh Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Hanya saja kita masih mempunyai tugas yang cukup besar untuk membangun negeri melalui Generasi Muda yang aktif dan produktif selaku Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki saat ini.
Bapak Mula Sigoro, beliau merupakan salah satu dosen di Sumatera Utara mengatakan "Pada tahun 2040, Sumatera Utara membutuhkan lebih dari 15.000 P.hd" yang artinya Indonesia, terkhusus Sumatera Utara pada tahun 2040 membutuhkan tenaga ahli yang profesional dibidangnya agar tidak "GAGAP ASING".
Saat ini kita masih Gagap Asing, dibuktikan dengan kekhawatiran masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia. Apabila generasi muda di Era Milenials terus mengoptimalkan potensinya melalui pendidikan, sungguh tidak menutup kemunginan tujuan dari Sumatera Utara di tahun 2040 dapat tercapai.
Itu adalah harapan Sumatera Utara, dan bagaimana untuk Indonesia?Â
Ini tugas kita bersama dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap bersaing di Pasar Global!Â
Generasi milenials harus memiliki optimisme yang kuat. Bapak Chairul Tanjung "Si anak singkong" mengatakan bahwa salah satu cara dalam merentas kemiskinan adalah melalui pendidikan. Solusi saat ini adalah pendidikan dalam mengoptimalkan potensi generasi muda yang ada.