BPJS ini mungkin buah simalakama dari pemerintahan Jokowi . Â Mau dirubah gengsi , mau di lanjutkan ,sangat berat bagi APBN.
Jujur saya takut , rencana kenaikan iuran BPJS , Â bisa jadi akan memicu rasa ketidak adilan rakyat level bawah . Â Alasan kenaikan tidak signifikan oleh pemerintah , seharusnya jangan di jadikan alasan , karena pengeluaran biaya hidup rakyat bawah itu bukan cuma bayar BPJS .
Jelas sekali pembuat kebijakan kenaikan iuran ini tidak pernah lapar sepanjang hidupnya.
Ada teori dasar psikologi massa , bahwa : Rasa ketidak adilan bagi rakyat akan memicu frustasi dan chaos di masyarakat.
Chaos atau tindakan spontan dari rakyat itu jangan serta merta  di anggap  anarki.
Tapi reaksi spontan yang reaktif  rakyat bawah  karena kebijakan keliru dan menindas  oleh pemerintah.
Pertanyaan nya :
Kenapa rakyat bawah disuruh ambil tanggung jawab defisit BPJS ?
Kenapa tidak diusut tuntas dugaan korupsi di sistem pembayaran BPJS ?
Kenapa tidak di evaluasi lagi , jenis penyakit atau kondisi pasien yang di cover oleh BPJS sehingga tidak memberatkan rakyat ?
Masak pilek, sakit pinggang , Â batuk di cover negara yang bayar ?
Kenapa tidak ada alternatif lain untuk tutupi defisit BPJS , misal naikkan harga BBM untuk jenis termahal , karena meski naik , golongan kaya tidak akan kena pengaruh ?
Dsb dsb .... Semoga presiden mendengar ini , karena  nanti tidak hanya Mahasiswa , pelajar yang demo. Tapi semua rakyat bawah.
Rakyat  semua tentu  cinta kedamaian , tapi jangan salahkan rakyat bila terusik oleh tiada nya keadilan sosial.
Ini murni ungkapan rakyat yang cintai presidennya yang terpilih secara konstitusional dari pemilu yang jurdil luber.
Mencegah lebih baik daripada mengobati.
Btw ,semoga yang saya khawatir kan tidak terjadi . Â Cuma saya aja rakyat yang cemen dan melow.