Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Nasib ASN Era Jokowi

1 Juli 2019   15:50 Diperbarui: 1 Juli 2019   19:05 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak lama setelah putusan MK , yang hasilnya memutuskan menolak seluruh gugatan pemohon dari tim hukum Prabowo , saya janji ketemuan di warkop dengan saudara  saya yang berstatus sebagai Aparat Sipil Negara atau ASN.  

Dari hasil survey internal oleh tim capres Jokowi  waktu lalu  , hasilnya adalah mayoritas para ASN tidak memilih capres Jokowi.
Tidak memilih ,bisa berarti tidak suka. Lalu , Apa dari   ASN yang tidak suka dari Jokowi , bisa ditebak ,faktor utama nya ,karena  Jokowi tidak suka KKN alias korupsi ,kolusi dan nepotisme.  KKN sendiri  sudah dibukan rahasia umum lagi , telah lama merusak  banyak lembaga Pemerintah sejak dulu, seperti di lembaga  Kementerian dan BUMN.

Sembari  menikmati kopi asli Toraja dan roti panggang isi selai , saya ajak ngobrol lebih serius tentang kehidupan nya di 5 tahun kedepan. Yakni pengaruhnya kalau Jokowi berkuasa lagi 5 tahun kedepan.

Saudara saya yang kerja sebagai seorang ASN , sekarang terlihat lebih kurus dan kurang semangat menjawab. Apatis dan masa bodo.

Sebenarnya obrolan kita sudah cukup lama . Diawali dengan kenyataan di era Jokowi sebagai Presiden ,  mau tidak mau , sebagai ASN hanya berhak terima  uang gaji bulanan saja.  Tidak boleh terima pemberian hadiah  atau pun sesuatu  lain dari rekanan atau swasta terkait pekerjaan nya sebagai ASN.  Dan itu berarti , setelah Jokowi jadi Presiden , ada perubahan gaya hidup cukup drastis dan dramatis di keluarganya. Gaya hidup harus super sederhana.  Tiap bulan gaji habis untuk bayar cicilan kendaraan dan rumah dan hutang beberapa kartu kredit.

Dulu, sebelum Jokowi Presiden ,kewajiban bulanan rutin itu masih bisa di tanggulangi dari terima duit selain gaji. Biasanya duit itu sebagai ucapan terima kasih dari mitra kerja kantor nya . Dan itu adalah dianggap rezeki bagi mereka dan bukan hal luar biasa.

Itulah kenyataan super pahit yang harus di jalani mayoritas ASN / BUMN di Indonesia saat ini. Mereka telah "menderita" selama 5 tahun era Jokowi , dan apakah akan lebih menderita untuk selama 5 tahun kedepan lagi.
Karena hasil putusan MK , Pakde Jokowi akan  terpilih jadi presiden lagi.

Saya lalu ajak saudaraku bicara lebih jauh. Apa yang sebenarnya dia harapkan saat ini. Karena tidak mungkin presiden nya bukan Jokowi .  Karena putusan MK sudah final , kalau KPU harus putuskan Jokowi menang pilpres.

Dengan terbata - bata, saudaraku keluarkan beberapa kalimat menyentuh.  Kelihatannya dia  sudah tiba di garis  sadar , apa yang dia lakukan selama ini sebenarnya sudah langgar aturan. Dan saya katakan , bukankah hakikinya , adalah sangat  mulia di hadapan masyarakat , seorang abdi negara yang tidak menerima uang korup.  Di penghujung usia , dan kelak kalau tiada  , hanya hal mulia yang akan selalu di ingat dia ,keluarga dan teman-teman nya.   Lalu saudaraku mulai agak menerima pertukaran nasib itu.  Menjalani Hidup sederhana namun mulia .

Lalu saudaraku  berkata , selain ASN / BUMN yang seakan di tekan oleh Jokowi  untuk bertindak sesuai aturan nggak boleh korupsi atau KKN , bagaimana dengan kelompok lain di masyarakat.  Harapan tersisa dari saudara ku ,adalah Jokowi juga bersikap sama dan adil ke semua kelompok dan kelas di masyarakat. Ini mungkin yang saudaraku  tafsirkan sebagai Keadilan Sosial Bagi Masyarakat.

Kalau negara kita saat ini di buat kelompok besar berdasar kehidupan sosial nya   ,maka yang bisa  dimunculkan adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun