Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Film

"Green Book", Film tentang Solidaritas peraih Oscar

2 Maret 2019   16:09 Diperbarui: 5 Maret 2019   17:05 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto :https://readingcinemas.com.au

Film ini terinspirasi oleh kisah nyata dari tur "Deep South" oleh pianis jenius dengan kemampuan setara dewa seorang berkulit hitam bernama Don Shirley (Mahershala Ali) dan seorang kulit putih bernama Tony Vallelonga (Viggo Mortensen) yang berperan sebagai supir dan sekaligus pengawal Shirley.

Film ini berkisah di tahun 1962. Dimana masih ada sikap rasis dan memandang rendah  terhadap kulit berwarna  bangsa Amerika . Terutama di wilayah Amerika Serikat bagian selatan yang lebih dikenal sebagai " Deep south ".

Don Shirley pun ternyata negro yang  istimewa, selain seorang  pianis berbagai aliran klasik dan Jaz yang dengan  kemampuan setara dewa , dia  juga bergelar Doktor dalam bidang seni dan psikologi.  Selain hal hebat didirinya , ternyata Don Shirley ternyata dalam film in  juga diungkap , bahwa dia juga seorang gay atau suka ke sesama jenis. 

Kehidupan itu tentu dimana mana  rumit apalagi menyangkut manusia .Sang supir ,Tony pun berucap , dia sering melihat hal-hal  yang lebih rumit dalam kehidupan.  Jadi perilaku gay sang bos ,bagi dia masih " normal" ,paling tidak menurut apa yang dia lihat selama ini.  Masa lalu sang supir yang penjaga klub malam , tentu banyak hal hal pedih dan gelap di kehidupan manusia yang dia lihat.

Sepanjang film berdurasi 130 menit , banyak kejadian suka dan duka. Awalnya kedua nya kaku dengan ego masing-masing , namun kemudian bisa cair , kompak dan bisa saling ejek tanpa rasa merasa dihina.  Mereka lalu bergaul level laksana sahabat sejati. Kehidupan lalu  bagi mereka adalah cuma perlu di tertawakan ,karena sebenarnya penuh kelucuan .

Cerita yang juga unik dan sekaligus menegangkan , adalah saat mereka di cegat dijalan oleh polisi yang rasis di suatu desa dekat Louisville.  Karena Tony yang temperamental , dan diejek karena dia cuma seorang  Italia, makanya  mau jadi supir nya seorang  negro ,  dengan reflek Tony  meninju wajah polisi yang rasis.  Alhasil , keduanya masuk sel ditahan. Entah sampai kapan bisa keluar.  Si pianis yang merasa risih di dalam sel , dikejar jadwal konser dan  merasa tidak bersalah , kemudian minta hak sebagai tahanan menelepon seseorang. Tidak butuh lama ,mereka berhasil keluar tahanan. Usut punya usut , ternyata si pianis menelepon sahabatnya Jaksa Agung Robert Kennedy.  Selain Jaksa Agung, kakaknya yang  presiden saat itu , John  F  Kennedy dikenal sebagai tokoh dari Demokrat dan  liberal yang  getol memperjuangkan hak semua warga tanpa pandang warna kulit.

Sejarah lalu mencatat , ketiga nya tewas terbunuh. Mereka martil bagi solidaritas , persamaan hak tanpa memandang suku ,agama , warna kulit dan jenis  kelamin dan hak asasi manusia secara luas. 

Di saat berada di kota terakhir dari serangkai tur nya , ada perubahan sikap pada Don Shirley sang Pianis.  Mungkin bosan selalu di lecehkan karena Negro . Dia ngambek dan nyatakan tidak mau manggung.  Itu pilihan yang berat. Mengingat berarti dia sudah langgar kontrak manggung nya. Dan bisa kena sangsi atau denda .  Tapi dia sudah nyatakan sikap dengan jelas dan terbuka , bahwa dia juga layak dihargai sebagai sesama manusia .  Yang kelewatan adalah panitia nya. Masak sang bintang tamu utama konser di taruh di gudang sebagai kamar. Dan dilarang masuk restauran. Karena tradisi di tempat itu negro DILARANG makan di restauran klub mewah itu. 

Akhir film , seperti film ala Hollywood lainnya , sang Pianis gantikan sang supir untuk menyetir mobil pulang ke new York. Karena supir nya sudah capek pingsan gara gara kelamaan nyetir.  Sang bos pianis ambil setir ,  Supaya sang supir bisa natalan bersama keluarga nya. 

Tapi semua di atas hampir kisah nyata. Mereka tetap bersahabat sampai akhir hayat mereka. 

Film ini memang bagus ,wajib di tonton. Tak heran 3 Oscar diraih film ini.  Termasuk film terbaik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun