Mohon tunggu...
GUNAWAN
GUNAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru ASN

Guru desa melakukan apa saja agar otak tidak beku.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tajamkan Penamu Anakku, Bukan Pedangmu

17 April 2022   02:30 Diperbarui: 17 April 2022   04:49 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Koleksi Pribadi.

(Nasihat untuk putriku, Sophia)

"Beneath the rule of men entirely great, the pen is mightier than the sword."
(Edward George Bulwer-Lytton)

"Di bawah kendali orang hebat, sebatang pena menjadi lebih perkasa daripada sebilah pedang."

Masih ingatkah anakku, di usia berapa engkau dulu belajar membaca?

Di usia dini engkau sudah diajari membaca huruf hijaiyah dan huruf latin oleh Mommy. Di bangku TK ketika teman-temanmu baru belajar membuat coretan-coretan pensil di kertas dan mengenali huruf, engkau sudah bisa menulis kata-kata dan lancar tanpa mengeja membaca majalah anak-anak kesayanganmu Bobo.

Masih ingatkah pula, apa opini pertamamu ketika engkau disodori Daddy selembar kertas kosong dan diminta menulis tentang Mommy-Daddy?

Sambil tertawa-tawa, dengan pensilmu engkau menulis dua kalimat. Dua kalimat singkat yang engkau tulis dengan pensil itu amat jelas mengatakan bahwa Mommy orang yang sangat pintar dan Daddy orang yang bodoh.

Daddy sempat terkejut, tapi kemudian ikut tertawa membaca hasil pemikiran pertamamu yang engkau tuangkan dalam tulisan itu. Daddy samasekali tidak marah ketika engkau berpendapat bahwa daddymu bodoh.

Engkau pun bahkan sudah bisa berargumentasi mengapa engkau menyebut daddymu "bodoh." Engkau bilang yang selalu mengajarimu membaca dan menulis setiap hari adalah Mommy. Sedang Daddy sering hanya duduk-duduk saja didekatmu sambil membaca koran.

Kenangan tentang masa kecilmu yang sungguh tak terlupakan. Bila tidak, untuk apa Daddy menyimpan bertahun-tahun tulisan tanganmu yang berisi dua kalimat singkat itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun