Mohon tunggu...
Goel A Pahit
Goel A Pahit Mohon Tunggu... Freelancer - Lauik sati rantau batuah

Pembaca, suka menulis dan cinta akan dunia literasi. Saya bercita-cita mendirikan pustaka baca gratis untuk desa kelahiran saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pura-pura Menghilang

16 September 2020   01:00 Diperbarui: 16 September 2020   01:01 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.wvchildrenscharity.org/

Aku pura-pura menghilang, bersembunyi di balik sebatang lilin yang menyala, bertahan dengan nafas yang tersengal-sengal, menanti suaramu memanggil dengan sendu.

Sejenak aku menghilang, menghangatkan diri menghilangkan rasa sedih di hati, gempuran di hati bagaikan suara hempasan piring-piring yang pecah, lebih baik aku menghindar dari sampingmu sesaat ini.

Seketika lilin itu padam, rasa iba di hati akan habis bersamanya, aku kembali berdiri tegap dengan senyum yang segar, namun tetap mengharapkan kedatangan dirimu menjemput cintaku yang sempat layu.

Benar, manusia tidak ada yang sempurna. Hanya harus bercermin diri, apabila salah saling memperbaiki. Jangan pernah lelah untuk terus mencoba lebih baik, sampai orang mengatakan bahwa kita baik.

Kini, biarkan aku bersembunyi sebentar saja. Berpura-pura menghilang dalam terang, menghangatkan kepala yang hendak pecah, hingga nanti ia akan kembali seperti cinta yang seperti biasanya.

Padang Bungur, 15 September 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun