Judas dan termasuk saya seakan terjebak dalam praktik absurd semacam itu. Saya katakan absurd karena secara sadar menyusahkan diri demi gengsi--mencari validitas-- yang kadang berakhir pada kesengsaraan.
Karena biar bagaimana pun, semua kasak kusuk urusan perkawinan bermuara pada uang! Seseorang rela melakukan apa saja atau bahkan melakukan hal-hal gila untuk mendapatkan uang.
Namun, di balik praktik absurd tersebut, ada sebuah nilai yang terbina dengan baik yakni hubungan kekerabatan kian dalam antar sesama di dalam komunitas.
Sebagaimana perkawinan Manggarai itu adalah sebuah acara yang melibatkan banyak pihak. Di mana yang kawin dua orang. Yang sibuk warga satu dan/atau dua kampung.
Semangat persaudaraan ini jugalah yang sedini membuat Judas masih punya harapan. Bahwa dia tidak sendiri.
Pasti saja ada tangan-tangan mulia yang siap membantu meringankan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI