Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Buku, Kopi Tubruk, dan Teh Kayu Manis Kiriman dari Sahabat

18 Maret 2021   17:24 Diperbarui: 19 Maret 2021   14:05 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku, kopi tubruk dan teh kayu manis kiriman dari sahabat baik yang berdomisili di Sungai Penuh, Jambi. (Dokpri)

Sesampainya di rumah, sepulang memasang tiang bambu pada pohon cengkeh kemarin sore, Rabu (17/03), saya diberitahu oleh Mama bahwa kiriman saya sudah sampai. Persisnya kiriman berupa karton kecil yang di luarnya terbungkus oleh plastik dan sangat rapi.

Di pojok kiri atas karton, bertuliskan nama pengirim beserta alamat sang sahabat. Dan sebelum karton kecil itu saya buka, setahuku dari informasi yang sebelumnya saya dengar darinya, bahwa ia hendak mengirimi saya berapa buah buku bacaan.

Tapi, setelah kubuka, eh, ternyata di dalamnya bukan hanya buku saja, tetapi ada beberapa kemasan kopi dan teh kayu manis juga. Pokoknya 'wew' dan tak pernah terpikirkan olehku sebelumnya.

"Aih! Mama ee.. Ini orang baiknya su paling ampun sudah" pekikku, seraya mata berkaca-kaca. Tak berhenti di situ, saya lalu membatin kepada Mama yang sedang mengobrol santai di pendopo rumah dengan Bapak:

"Ma, ini sahabatku ada kirim buku dan oleh-oleh khas Jambi" sambil kuperlihatkan bungkusan kopi dan teh dalam karton

"Kirim langsung dari sana kah, anak? Jauuhnya.. Tapi, baik kalilah kau punya teman itu. Titip salam saya untuk dia e?" Pinta Mamaku

"Iyo, Ma. Siyeep!" Jawabku sambil berlalu ke kamar

***

Sejujurnya, ini merupakan pengalaman pertamaku menerima bingkisan-kiriman dari seorang sahabat yang tinggalnya amat jauh, beda pulau.

Senang dan bangga menjalari dada, tentu saja. Walaupun sampai saat ini kami belum lama berkenalan dan sama sekali belum pernah baku ketemu/bersua secara langsung, tapi nilai persahabatan sudah sedemikian dimaknai secara radikal, mendalam.

Berawal dari Kompasiana

Medium perkenalan kami memang bermula dari sini, Kompasiana. Saling bertegur sapa di kolom komentar adalah picunya. Baku sharing cerita pengalaman hidup, jejak pendapat dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun