Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengembangan Pulau Rinca Jadi "Jurassic Park" Kenapa Dikecam dan Ditolak?

19 September 2020   18:12 Diperbarui: 20 September 2020   09:41 3287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).| Sumber: Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR

Sebagai informasi, satu liang diisi 70 ekor Komodo. Sebagian besar liang akan dilindungi agar habitat Komodo tidak terusik dan terganggu aktivitas wisatawan. Demikian pula dengan rumah-rumah warga disekitarnya akan ditata rapi dan sesuai dengan kearifan lokal dengan mengadopsi desain rumah tradisional Manggarai.

Penataan Pulau Rinca menelan dana Rp 30 Miliar.(Dokumentasi Kementerian PUPR)
Penataan Pulau Rinca menelan dana Rp 30 Miliar.(Dokumentasi Kementerian PUPR)

Alasan Masyarakat Menolak Konsep "Jurassic Park"

Meski demikian, sebagian besar masyarakat dan khususnya Formapp melihat rencana penataan dan/atau pengembangan Pulau Rinca ini bakal merusak habitus alamiah Komodo yang ada di sana. Makanya harus ditolak karena sudah menyimpang dengan prinsip konservasi.

Selebihnya, bila mengacu pada SK Menteri Kehutanan Nomor 306 Tahun 1992 tentang Pembentukan Taman Nasional Komodo (TNK), dijelaskan TNK adalah kawasan konservasi alami yang utuh dari satwa Komodo dan ekosistem lainnya, baik di darat maupun di udara.

Dengan demikian, model pembangunan sarana dan prasarana geopark dengan cara betonisasi dapat menghancurkan bentangan alam kawasan TNK yang di dalamnya termasuk kawasan Pulau Rinca dan Loh Buaya.

Menurut saya juga, Pulau Rinca itu sebenarnya kecil, terutama lahan yang secara teknis bisa diokupasi. Masalahnya adalah dengan adanya proyek pengembangan geopark itu nanti dapat mengubah rona alam dan rekayasa landscape justru bisa merusak keindahan pulau itu. Belum lagi misalnya, proyek itu nanti mendatangkan alat berat untuk konstruksi seperti eksavator, loader, dll.

Karena pada dasarnya, satwa liar itu tidak suka diganggu dengan terlalu banyak wisatawan yang hadir ke sana. Tersebab, itu akan membuat dia menjadi: 

Pertama, Kehilangan naluri alamiahnya. Layaknya ayam hutan yang tadinya liar jadi jinak.

Kedua, Komodo akan menjadi satwa yang pemalas, insting memangsa dan berburunya akan hilang, ihwal untuk makan selalu dikasih-kasih melulu.

Ketiga, Komodonya bakal stres, sakit-sakitan dan bukan tidak mungkin makin bringas.

Pendek kata, menurut saya konsep geopark dan/atau Jurassic Park itu sejenis pariwisata buatan. Kurang lebih bentuknya sama seperti taman safari atau kebun binatang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun