Jadi, agar supaya persoalan ini tidak menjadi rancu dan menimbulkan polemik berkepanjangan, mending lupakan saja kalung itu dan terapkan prinsip 'arus balik'.
Yakni, kembali ke laptop. Urusi apa yang sudah menjadi tugas pokok kementrian pertanian. Jangan melebar di luar itu.
Salah satunya seperti yang sudah saya beberkan di awal; fokus perbaiki harga komoditas pertanian saja. Selebihnya, menerapkan standardisasi harga komoditas di pasaran yang seimbang.
Fokus Perbaiki Harga Komoditas Pertanian Saja!
Saya pikir, seruan saya ini mewakili isi kepala beberapa puluh juta petani di Tanah Air yang saat ini sedang lesu, pikiran campur aduk gegara harga komoditas hasil taninya kisut.
Di tengah situasi batas yang dialami petani ini pula, tentunya jawaban yang paling menonjol dari negara, melalui Kementan adalah perhatian. Entah perhatian seperti apa yang diberikan.
Dengan simplifikasinya, menggunakan instrumen kekuasaan pemerintah untuk ikut mengawasi harga di pasaran, menerapkan standardisasi harga komoditas pertanian yang jelas, atau dengan menjadi mediator antarpetani dan pengusaha.
Tentu sederet kebijakan ini sedemikian hadir menjadi 'antivirus' tersendiri bagi kemaslahatan para petani di Tanah Air.
Di sinilah seharusnya ranah Kementerian Pertanian itu.
Kurang lebih demikian. Salam sehat dan baik