Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merawat Nalar dan Cita Anak-anak Desa

30 November 2019   02:06 Diperbarui: 30 November 2019   11:41 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rio, Marselo, Martin dan Vian menaiki truk sesaat pulang sekolah| Dokpri

Sungguh sebuah Nasionalisme dari anak-anak kampung yang syarat mengutamakan pikiran, sehingga pendidikan dirasa memiliki peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan. Baik kehidupan personal, dalam keluarga, lingkungan maupun usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. (Drs. Sudiyo- Karakteristik Nasionalisme).

Merawat Nalar dan Cita Anak-Anak Desa

Wajah pendidikan di Manggarai dan mungkin di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umunya sedang menghadapi jalan buntu. Bila saya perhatikan, dunia pendidikan atau sekolah sekarang ini sangat minim pada program yang berbasis pada pengembangan bakat dan tergalinya potensi-potensi yang ada didalam diri peserta didik.

Hal ini juga tidak terlepas dari terbatasnya ketersediaan buku-buku bacaan dan juga akses untuk mendapatkannya. Sekolah kita selama ini saya pikir tidak bisa melihat banyaknya potensi-potensi baru ini. Saya yakin dengan diperbanyaknya buku bacaan ini para peserta didik nantinya akan lebih gamblang lagi melihat dunia, dan akan lebih sadar akan kemampuannya masing-masing.

Fakta lain juga menyuguhkan bahwa, pendidikan kita selama ini tidak bisa menghadirkan dan menawarkan mimpi baru kepada mereka. Sehingga yang ada didalam setiap batok kepala anak-anak murid selama ini hanya cita-cita menjadi guru dan jadi pastur/ Imam. Sungguh malang memang!

Saya sendiri berkeyakinan bahwa dengan membaca situasi sekarang ini, minat membaca anak-anak di Flores sangat tinggi sekali. Hanya saja mungkin akses untuk mendapatkan buku ini yang masih menjadi kendala. 

"Inilah tugas kita semua untuk sama-sama bersinergi dan lebih peka lagi dalam merawat nalar dan menggali potensi-potensi baru didalam diri peserta didik kita."

Juga yang tidak kalah pentingnya ialah agar pihak sekolah dan para peserta didik agar lebih aktif merangsang anak-anak didiknya untuk berpikir imajinatif, inovatif dan juga lebih sering mengadakan kegiatan ekstrakulikuler dalam mendukung bakat dan minat anak. Singkatnya tawarkan mereka mimpi-mimpi baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun