Mohon tunggu...
Gubuk Literasi SMAIS
Gubuk Literasi SMAIS Mohon Tunggu... Komunitas Literasi SMA Islam Sabilillah Malang

Kumpulan siswa-siswi melek baca-tulis di SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren. Berdiri sejak 1 Agustus 2018 dan telah meretaskan 80 buku solo maupun antologi ber-ISBN.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bukan Orang Hilang

16 April 2024   22:13 Diperbarui: 16 April 2024   22:18 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penulis: Mohamad Arya Adinata Kurniawan

Kelas: XII MIPA 1B

Setelah kehilangan semuanya kini Ara Mayantara atau yang biasa disebut Ara tidak tahu tujuan hidup. Dia pergi dari kerajaan tempat tinggalnya. Setelah sekian lama, akhirnya Ara keluar dari goa tempat kerajaannya. Dia melihat sekeliling dan sepertinya tidak ada yang berubah seperti 10 tahun lalu sebelum perperangan terjadi. Memang ini bukanlah perang yang merusak, tetapi karena perang inilah Ara kehilangan Sebagian besar orang yang dekat dengannya.

Ara kemudian berjalan menuju jalan raya terdekat. Dia menunggu mobil lewat dengan maksud mencari tumpangan. Setelah beberapa saat datanglah mobil bak pengangkut sayur mayur. Mobil itu menawari tumpangan kepada Ara. Dengan senang hati Ara duduk di bak mobil tersebut sembari melihat pemandangan disekitar. Dia tidak tahu apa-apa akan dunia luar ini, Ara hanya mengikuti kemanapun arah mobil ini pergi. Ara kemudian menutup matanya lantaran mengantuk karena dia belum tidur sejak sebulan lalu.

Ara kemudian dibangunkan oleh supir mobil bak itu. Dia terbangun dan mengucapkan terimakasih kepada supir itu. Setelah menginjakkan kakinya di tana abu-abu yang keras, dia kemudian melihat sekelilingnya. Ara takjub juga heran karena dia berada di kota yang sangat besar, banyak bangunan penuh kaca yang sangat tinggi. Adapula kendaraan seperti mobil bak dengan berbagai variasi. Ara kemudian bertanya kepada sopir itu “Dimana…aku…sekarang?”

Sopir itu menjawab “Oh mbaknya di Central Mall Jakarta.”

“Senter…mal… Jakarta?” Tanya Ara kebingungan.

“Uh, apakah mbaknya gak tahu tempat ini? Saya kira mbaknya orang Jakarta soalnya rambut mbaknya disemir pink sama kayak ada bando tanduk kambing atau apalah itu, jadi saya kira mbaknya orang kota yang lagi cosplay. Lagian mbaknya juga gak ngomong mau berhenti Dimana jadinya kebablasan sampe sini toh. Aku juga mau mbangunin, tapi liat mbaknya tertidur pulas kayak kasihan. Apa perlu saya antar mbalik?” Jawab sopir itu.

“Oh enggak kok. Gak apa-apa ini memang tujuanku. Sekali lagi terimakasih ya pak.”

“Oh nggih jika begitu, sama-sama mbak.”

Ara kemudian berjalan berkeliling kota tanpa tahu arah. Orang-orang dikota seolah-olah sudah sangat terbiasa dengan penampilan yang mencolok. Mereka bahkan tidak mempedulikan Ara dengan rambut pink dan tanduk kambingnya berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Walaupun begitu Ara juga tidak mempedulikan orang-orang disekitarnya. Dia tetap berjalan menikmati pemandangan asing ini hingga malam hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun