Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengapa Harus di Tanggal 9?

9 Juli 2023   05:55 Diperbarui: 9 Juli 2023   06:42 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia ternyata menuruti kata-kataku, dia memejamkan matanya.

Putput yang selama ini terabaikan mulai kuperhatikan, karena tinggal dia satu-satunya kitten. Awalnya dia menghindar, sukar untuk disentuh, mungkin dia merasa jengkel juga dengan sikap cuek-ku terhadap dirinya.

Andai dia seorang manusia, pasti dia akan protes kaya gini, "Hm ... sekarang saat udah ga ada Titi dan Tengteng baru deh mau coba-coba dekati aku."  

Di sela-sela aku berusaha mendekati Putput, ada Masmas kucing dewasa jantan, seumuran dengan Bubu dan Rungi. Karena kecilnya sering kugendong-gendong, maka tak ayal, dia kembali manja setelah selang beberapa waktu aku sibuk dengan anak-anak Bubu.

Namun akhirnya aku dapat kepercayaan untuk mengendong Putput, tapi itu juga hanya sebentar saja, dia sudah mencelat dari gendonganku.

Hari demi hari berlalu dia mulai bisa bermanja-manja denganku, dia mengantikan kedudukan Titi dan Tengteng yaitu kusuapi makan sementara dia duduk dipangkuanku.


Perhatianku terhadap Putput masih terbagi dengan Masmas. Keduanya manis dan manja. Putput berusaha mati-matian untuk mendapatkan perhatianku, dia suka mengikuti kemana pun aku pergi. Entah ke warung yang jaraknya kurang lebih dua ratus meter dari rumahku atau ke tukang mie ayam. Pokoknya begitu aku keluar rumah atau turun dari mobil dia selalu mengikutiku.

Kala aku pulang dari Jogja, dia langsung membelit kakiku dan mengikutiku sampai ke tempat perbelanjaan untuk mengantar temen seperjalananku  yang ingin menunggu gojek disana.

Saat itu aku sempat memarahinya karena takut dia tertabrak. Sesampainya di rumah dia langsung menaiki bangku kecil yang kududuki saat memberinya makan, dia menggosok-gosokkan kepalanya ke wajahku, mungkin dia merasa sangat kangen juga padaku.

Pada tanggal 9 Juni, malam itu sepulangnya dari dokter, dia begitu manja, tapi agak tidak berselera makan. Saat itu aku menyuruhnya untuk menghabiskan makanan yang sudah ada dulu. Besok pagi barulah kuberi makanan yang dia sukai.

Dia malah memilih makanan kering dan itupun tidak banyak, karena sudah agak malam, jadi aku ingin cepat-cepat mandi terus tidur. Itu karena akhir-akhir ini aku sering sekali mengantuk, kadang jam 7 atau jam 8 malam aku sudah tertidur. Maka tidak sampai satu jam bermain, memanjakannya aku sudah mengeluarkan Bubu, Rungi, Masmas, dan tentunya Putput juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun