Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkah Tertinggi dari Semua Berkah

16 Mei 2023   05:55 Diperbarui: 16 Mei 2023   05:50 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkah Tertinggi Dari Semua Berkah (gambar: influencedigest.com, diolah pribadi)

Hidup hanya sekali? Ya. Kehidupan yang sekarang memang hanya satu kali. Kenangan dan pengalaman yang pernah dirasakan belum tentu akan dapat terulang lagi. Tetapi, hidup juga bukan hanya satu kali.  Buddha mengajarkan bahwa kita sudah hidup sejak awal kehidupan yang tidak dapat ditentukan. Bahkan, air mata yang menetes karena menangisi perpisahan dengan ibu-ibu kita jumlahnya lebih besar daripada air di empat samudera. (Assusutta/SN 15.3).

Buddha menjelaskan ada lima alam tujuan kelahiran: neraka, hewan, peta (hantu kelaparan) manusia, dan dewa (Gatisutta/AN 9.68). Makhluk-makhluk lahir melalui telur, rahim, kelembaban, dan secara spontan (Mahshanda Sutta/ MN 12).  Sejak masa yang tidak berawal, yang sudah sangat lama, dapat disimpulkan bahwa kita telah mengalami berbagai jenis kelahiran.  Saat ini kita sedang mampir di alam kelahiran yang baik. Kita lahir sebagai manusia yang merupakan berkah tertinggi dari semua berkah.

Di bumi ini, jumlah manusia sangat sedikit.  Buddha mengibaratkan makhluk yang terlahir kembali manusia hanya sesedikit debu di kukunya, dan jumlah makhluk lain sebanyak debu di bumi yang luas (Nakhasikh Sutta/SN 20:2). Lebih lanjut lagi, manusia yang terlahir kembali sebagai manusia sangat sedikit dibandingkan dengan yang terlahir kembali di neraka, menjadi hewan, dan peta (Pasu Suttas/SN 56:102--113). Makhluk yang saat ini berada di alam rendah juga sangat susah untuk memperoleh kelahiran di alam manusia (Pahamachiggaayuga Sutta SN 56.47). Bukankah kehidupan kita sekarang sebagai manusia adalah berkah tertinggi dari semua berkah?

Buddha menjelaskan kepada Subha manusia terlahir biasa saja dan terlahir agung karena ditentukan oleh karma yang mereka miliki dan warisi (Cuakammavibhangga Sutta/MN 135).  Kelahiran sebagai manusia adalah sebuah kesempatan untuk banyak melakukan perbuatan baik seperti karangan bunga yang dapat dirangkai dari setumpuk bunga (Dhp.53). Perbuatan yang mereka lakukan menentukan apakah kehidupan mulia sebagai manusia sekarang dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengakumulasi daya-daya kebajikan atau disia-siakan dengan melakukan banyak perbuatan yang tidak bermanfaat.  Hasil dari perbuatan yang dilakukan semasa hidup menentukan kelahiran berikutnya saat kematian tiba.

Kesempatan yang dimiliki sekarang sangat langka dan jarang. Kita tidak punya kemampuan untuk melihat bagaimana karma bekerja secara detail sehingga kita tidak dapat memastikan alam tujuan kelahiran kita yang berikutnya. Tetapi, dengan keyakinan kepada Buddha yang telah mewariskan Dharma sebagai pedoman hidup bagi kita, tujuan kelahiran yang baik, bahkan pembebasan dari samsara dapat kita raih. Kita hanya perlu untuk belajar dan mempraktikkan Dharma agar kehidupan langka dan mulia saat ini sebagai manusia, yang merupakan berkah tertinggi dari semua berkah, yang kita sekarang sudah miliki memberikan manfaat yang maksimal. Paling tidak, kita dapat menjadi seseorang yang mengarah dari tempat terang menuju tempat yang terang lagi (Puggala Sutta/SN 3.21)

**

Jakarta, 16 Mei 2023
Penulis: Hendra Lim, Kompasianer Mettasik

Dosen | Trainer | Penyunting

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun