Saat sampai di depan pintu keluar, aku kembali menoleh ke arah si Mbah. Aku melihatnya sedang duduk di atas ranjangnya sambil memandangi kami. Sontak aku langsung melambaikan tangan padanya. Dan, si Mbah pun membalas lambainku seperti anak kecil.
Dan untuk kesekian kalinya akupun meneteskan air mata. Entah apa yang berhasil meruntuhkan bendungan air mataku yang sudah kutahan sejak tadi. Sehingga tanpa disadari pipiku sudah basah. Aku tenggelam dalam pilu. Dalam hati aku pun berbisik.
"Sehat sehat ya mbah besok kita bertemu lagi"Â
**
Banjarnegara, 13 Maret 202
Oleh: Sutiyani A.P, Kompasianer Mettasik
Ibu Rumah Tangga Praktisi Buddhis
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!