Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tuan Kamidi Belajar Hukum Karma

1 Oktober 2022   03:22 Diperbarui: 1 Oktober 2022   03:41 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tuan Kamidi Belajar Hukum Karma (gambar: freepik.com, diolah pribadi)

Tuan Kamidi, "Kenapa kamu terlambat waktu itu?"

Amir, "Setiap hari saya membantu orang tua saya mendorong  gerobak ini untuk jualan. Hari itu sangat sial, motor saya bannya bocor, terpaksa saya harus kejar angkot dan akhirnya saya terlambat."

Setelah mendengar penjelasan Amir, Tuan Kamidi merasa sangat bersalah dan menyesal kenapa hanya mendengar dari pihak lain, bukannya mendengar langsung dari Amir.

Tuan Kamidi meminta Amir untuk kembali bekerja di perusahaannya. Amir setuju dan besoknya setelah membantu orang tuanya, Amir berangkat ke perusahaan Tuan Kamidi.

Tuan Kamidi memperkenalkan Amir sebagai wakilnya kepada karyawan-karyawannya.

Amir mulai membenahi perusahaan Tuan Kamidi. Walaupun banyak sekali yang harus dikerjakan oleh Amir dalam membenahi perusahaan Tuan Kamidi, dia sanggup mengatasinya dengan baik.

Singkat cerita, perusahaan kembali berjalan dengan normal, produksi bertambah bahkan profit melebihi ekspektasi.

Amir adalah sosok yang sangat bisa dipercaya, sehingga Tuan Kamidi memiliki waktu untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Dimulai dari penyembuhan dirinya sampai melakukan kegiatan-kegiatan sosial.

Segala macam terapi dan pengobatan dilakukan.  Disamping itu Tuan Kamidi membangun rumah jompo, panti asuhan dan menjadi donatur di vihara-vihara. Dia juga melakukan meditasi terutama dalam latihan pernafasan, lebih rajin beribadah, baca paritta dan hidupnya makin lama makin bahagia.

Tuan Kamidi sekarang sudah berubah menjadi Tuan Kamidi yang ramah, suka membantu orang lain, dan yang paling nyata adalah Tuan Kamidi makin berbakti kepada ibunya. Tuan Kamidi menjadi sosok pengganti ayahnya dalam menjaga dan membahagiakan ibunya sebagai anak.

Suatu hari, tiba tiba Tuan Kamidi menyadari bahwa  tanpa terasa waktu telah berlalu. Beliau sangat terkejut kenapa dia bisa hidup sampai sekarang, padahal vonis dokter lima tahun yang lalu adalah hidupnya tinggal tiga tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun