Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sikat Kilesa Bukan Sembarang Sikat Gigi

29 Juni 2022   05:07 Diperbarui: 29 Juni 2022   07:09 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lymeroaddental.com, diolah pribadi

Sangat sulit untuk dilahirkan sebagai seorang manusia.  

Dinyatakan dalam Abhidhamma bahwa untuk terlahir sebagai manusia kita membutuhkan dana dan sila yang minimum untuk dipraktikkan setiap saat dan berada dalam kondisi pikiran yang baik pada saat kematian. Untuk dilahirkan sebagai seorang manusia, seseorang harus berjuang untuk mengalahkan ratusan atau bahkan ribuan triliun makhluk yang berlomba-lomba untuk masuk ke dalam rahim.

Sangat sulit hidup sebagai seorang manusia.  

Setelah kita lahir sebagai seorang manusia, kita harus dirawat, dibesarkan, mencari nafkah, berjuang untuk hidup kita; Betapa sulitnya menjadi seorang manusia. Apalagi di situasi saat ini dimana Covid masih merajalela, tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan, tetapi juga akan berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan penduduk dunia.

Sangat sulit untuk mendengarkan ajaran Dhamma sejati dari Sang Buddha.  

Ada begitu banyak umat Buddha di Indonesia. Apalagi di Makassar juga terbilang banyak, tapi yang mengikuti "Live Streaming Online Vihara" ini sangat terbatas karena adanya seribu alasan. Namun, mendengarkan Dhamma pada waktu yang tepat adalah berkah tertinggi.

Sangat sulit munculnya seorang Buddha.

Sangat sulit untuk menemukan Sammasambudha. Kita hidup hampir 2600 tahun setelah kelahiran Sammasambudha, tetapi kita masih beruntung  dapat mendengar Dhamma Sang Buddha

Mari kita balik kembali. Jangan bosan yah.

Apa itu KILESA - Kotoran???  

Kehidupan kita sekarang di alam manusia, ada lanang, ada wadon; dikenal dalam Abhidhamma sebagai purisabhva dan itthibhva. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengandalkan lima indera kita, yaitu eyes, ears, nose, tongue and body, dan satu hal lagi, yaitu mind. Jadi sebagai umat Buddha memiliki 6 indera. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari 6 kemampuan ini (dalam Abhidhamma dikatakan ada 6 dvara).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun