Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang Dilakukan Umat Buddha pada Hari Waisak?

15 Mei 2022   20:27 Diperbarui: 15 Mei 2022   20:30 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami beruntung, di Vihara sudah ada pohon Bodhi yang cukup besar, garis tengah batangnya sudah mencapai sekitar 120 cm. Tidak semua vihara memiliki pohon Bodhi  yang besar. Pohon Bodhi bahasa latinnya adalah ficus religiosa. Pangeran Siddharta ketika bermeditasi dan mencapai pencerahan duduk di bawah pohon Bodhi, di kota Bodhgaya. Kata Bodhi artinya adalah pencerahan.

Ritual mengitari pohon Bodhi disebut sebagai pradaksina atau padakina, untuk mengingatkan perjuangan Pangeran Siddharta yang sangat panjang tanpa kenal lelah sehingga mencapai pencerahan untuk menolong semua makhluk terbebas dari penderitaan. Proses pradaksina menempatkan objek yang dihormati berada di sisi kanan kita, jika dilihat dari atas, akan berputar seperti jarum jam.

Setelah mengitari 3 kali, kami meletakkan lilin dan dupa di sekitar pohon Bodhi, semua umat kembali masuk ke vihara, lalu kami menyanyikan lagu yang selalu dinyanyikan pada hari Waisak: Malam Suci Waisak. Lagu ini ditulis oleh seorang Bhikkhu Girirakkhito, sebelum menjadi Bhikkhu beliau adalah seorang seniman asal Singaraja, Bali. Kami memanggil beliau Bhante Giri.

Bhante artinya adalah "Yang Mulia". Bhante Giri adalah yang memberikan nama Buddhis saya, (nama yang sama yang saya pakai, hanya dengan ejaan baru) beliau yang menerima permohonan Tisarana saya. Kalau umat Buddha menyebut Tisarana, umat lain menyebutkan kalimat syahadat atau permandian.

Tisarana adalah Tiga Perlindungan, Bhante Giri menerima permohonan saya untuk berlindung pada Buddha, Dhamma, Sangha. Dhamma atau Dharma adalah ajaran Buddha, Sangha adalah perkumpulan murid Buddha, para Bhikkhu, Bhiksu.

**

Sangha adalah organisasi para Bhikkhu yang didirikan langsung oleh Sang Buddha Gautama, dapat dikatakan sebagai organisasi tertua di dunia, sudah lebih dari 2600 tahun. Dengan aturan organisasi yang jelas dan masih dipraktekkan hingga sekarang dan tersebar di berbagai negara.

Jika umat awam seperti saya, latihan moralitas hanya ada 5, kadang 8 atau 10 pada hari tertentu, tapi para Bhikkhu minimal ada 227, dilatih setiap hari, setiap saat.

Umat Buddha ada 2 kelompok, umat awam dan para Bhikkhu yang mempraktekan ajaran Buddha dengan meninggalkan keduniawian.

Sebagai umat awam ada 5 latihan moralitas yang harus kami lakukan setiap hari, setiap saat tanpa jeda, dikenal sebagai Pancasila Buddhis:

  1. Saya berjanji tidak melakukan pembunuhan
  2. Saya berjanji tidak mengambil barang yang tidak diberikan (tidak mencuri, tidak korupsi dan lainnya)
  3. Saya berjanji tidak melakukan pelanggaran susila (selingkuh, berhubungan seksual dengan bukan pasangannya)
  4. Saya berjanji tidak mengatakan hal yang tidak benar
  5. Saya berjanji tidak mengkonsumsi minuman/makanan yang mengakibatkan lemahnya kesadaran (mabuk)

Pancasila Buddhis ini adalah sebuah latihan, tidak ada hukuman. Tapi kami dijelaskan konsekuensi jika melakukan pelanggaran dan manfaatnya jika melatihnya. Yang namanya latihan, pasti ada kegagalan. Untuk itu sebagai umat Buddha sepantasnya untuk bersungguh-sungguh melatih diri agar dapat meningkatkan kualitas latihan, gagal perbaiki, gagal perbaiki terus saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun