Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Agama yang Belajar dari Keduabelas Muridnya

6 April 2022   05:27 Diperbarui: 6 April 2022   05:37 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru Agama yang Belajar dari Keduabelas Muridnya (baamboozle.com, indiamart.com, diolah pribadi)

Sore itu Hema mendapat panggilan tak terjawab dari ponselnya.

"Miss Pupella, tumben nelpon. Ada apa yah?" Hema menatap layar ponselnya bertanya-tanya.

Selang beberapa menit kemudian, nomor itu kembali menelponnya.

"Miss Hema halo! Uda 2 tahun yah kita ga berkabar!" sapa riang suara dari ponsel Hema.

"Hai, Miss Pupella! Ya ampun. Ada apa Miss?" balas Hema.

"Kita lagi butuh guru agama Buddha nih untuk kelas 1 sampai kelas 9, tapi harus full bahasa Inggris yah. Ada kenalan ga? Atau lu aja deh yang ngajar di sini. HRD kepusingan banget nih guru agama Buddha kita gonta-ganti terus!" berondong Pupella di ujung telepon.

"Beneran nih, Miss? Aku mau banget dong dikasih kesempatan langka," sambut Hema penuh semangat.

"Excellent! Senin langsung mulai yah, Hem! Kasihan murid-muridnya ga ada guru uda sebulan," tukas Pupella seraya mengakhiri percakapan.

Hema bukanlah lulusan Sarjana Pendidikan Agama Buddha (S.Pd.B.), pun bukan bergelar Sarjana Pendidikan atau Keguruan. Tapi ia memiliki minat yang tinggi di dunia pendidikan dan pengembangan.

Terlebih lagi saat melihat kondisi kurangnya SDM tenaga pendidik agama Buddha di Indonesia, terutama untuk sekolah-sekolah internasional atau SPK yang mengharuskan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun