Jika frame ini sudah mapan di tengah masyarakat maka akan lahir dua paradigma. Pertama bahwa bertani equivalen dengan enterpreneurship. Petani adalah pengusaha. Bukan buruh. Â Paradigma kedua adalah bahwa pekerjaan bertani adalah pekerjaan manajerial. Tidak lagi sebagai pekerjaan kumuh berpeluh.
Dua paradigma ini akan melahirkan pikiran bahwa pertanian adalah karir yang menjanjikan. Sekaligus juga akan mendorong mekanisasi proses bertani sebagaimana yang berlaku pada industri. Bentuknya mungkin seperti penggunaan robot multi purpose yang membuat pekerjaan petani lebih mudah. Yang pada gilirannya akan mendongkrak jumlah produksi pertanian itu sendiri.
Merubah pikiran tentang pertanian kepada pikiran tentang  institusi seperti di atas juga menguntungkan pemerintah. Karena hubungan pemerintah dengan petani  akan bergeser dari kegiatan santun menyantuni. Di mana petani dipandang sebagi pihak lemah yang perlu terus diberdayakan. Berubah menjadi hubungan  Goverment to Bussines. Pekerjaan Kementan hanya membuat tender, mencanagkan target nasional dan mengawasi penyelenggaraan program-program tersebut.