Proses tidak akan mengkhianati hasil. Ini berlaku baik bagi Timnas Indonesia dan Timnas Irak yang akan akan bertanding Minggu (12/10/2025) dini hari WIB di King Andullah Sports City, Jeddah. Kemenangan adalah harga mati bagi keduanya, untuk merajut asa lolos Piala Dunia 2026 Amerika Utara.
Lupakan sudah hasil 2-3 melawan Arab Saudi. Hentikan pula cemoohan kepada Patrick Kluivert dan tim. Kini sebagai sebuah bangsa, kita akan diuji pada perjalanan terpanjang yang pernah dilalui sepakbola Indonesia dalam menggapai kancah dunia.
Dan bagi wartawan, jangan bodoh pula menanyakan kepada coach Patrick "Strategi apa yang akan digunakan melawan Irak?". Anda pikir isi dunia ini hanya warga Indonesia saja, apa?
Berikut adalah jawaban Kluivert dalam konferensi pers, yang saya sayangkan agak terdistraksi kegaduhan di media sosial beberapa hari belakangan.
"Saya akan menjadi gila jika saya mengatakan hal-hal yang saya rencanakan sekarang, karena kemudian mereka (para pemain-red) bisa fokus pada hal ini," kata juru taktik berpaspor Belanda tersebut.
"Kami sedang mempersiapkan strategi yang menurut kami akan menjadi strategi terbaik untuk menghadapi Irak. Jadi Anda akan lihat besok. Mungkin setelah pertandingan besok saya akan menjelaskan apa yang saya lakukan."Â
Seorang Patrick Kluivert akan menjelaskan apa startegi yang dia lakukan paska laga? Ini adalah dampak dari campuran rasa sok tau netizen berpadu dengan ke-FOMO an terhadap timnas untuk kepentingan konten. Coach, just don't do it!
Dari sisi profesionalisme, keputusan startegi adalah ranah pelatih. Hasil yang diraih akan jadi evaluasi pastinya. Fans hanya bisa memberi kritikan, tetapi tidak berhak mendapat penjelasan.
Masa iya jika suatu saat Pep Guardiola melatih Timnas Indonesia, fans akan meminta hal serupa? Menanyakan kapabilitasnya?
Ajakan saya untuk menjalani tirakat dengan khusyuk demi kemenangan Jay Idzes dkk dini hari nanti, kita sebagai fans bisa menimbang juga kondisi di sekitar Timnas. Ruang ganti harus bebas dari hate speech.Â