Jika di Senayan kita disuguhkan oleh "joget-joget anggota Dewan" yang viral karena pemberian tunjangan yang melukai hati rakyat, awal perkenalan Ultron di The Avangers : Age Of Ultron juga diawali oleh pesta para Avangers di Stark Tower.Â
Ini bukan cocoklogi, tetapi inilah gambaran manusia yang utuh. Masalah bisa datang tepat di saat mereka bergembira.
Ultron menjadi representasi sisi buruk Stark yang ingin menggenggam dunia, berkedok tujuan mulia "kedamaian". Dalam pidatonya, Ultron juga yang mengingatkan Stark dan Avangers, bahwa ia akan berbuat buruk karena melihat apa yang sudah dilakukan para penciptanya di masa silam. Tahu dari mana? Jejak digital.
Jadi selain berhasil menciptakan MARK, JARVIS, ataupun EDITH, sosok Ultron akan selalu melekat dengan Toni Stark. Sebagai penggemar sejati Tony Stark, tentu Pak Sahroni sangat paham akan hal ini.
Tragedi SokoviaÂ
Tidak ada satu orang pun yang menginginkan adanya sebuah tragedi berdarah. Pun juga yang terjadi di Indonesia di beberapa hari terakhir ini.
Saya hanya ingin membuat benang merah berdasarkan film The Avangers: Age Of Ultron, bahwa di antara rakyat dan Pahlawan Super akhirnya ada sebuah perjanjian khusus. Ya, sebuah kontrak.
Perjanjian Sokovia mengharuskan seorang individu dengan kekuatan super, harus bekerja di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ini sebuah pesan tegas bahwa tidak boleh ada seorang pun yang mempunyai kekebalan hukum, atau merasa lebih hebat daripada yang lain.
Doa saya, demo yang terjadi di Indonesia beberapa hari ini, tidak sampai menjurus seperti pengorbanan bangsa Sokovia yang harus diungsikan oleh Garda SHIELD. Saya yakin Rakyat Indonesia sangat dewasa dalam memilah mana yang merupakan aspirasi, dan mana yang merupakan hasutan.
Dan dalam kontemplasinya, semoga juga para wakil rakyat juga sadar, bahwa mereka mempunyai kontrak dengan rakyat. Seorang influencer boleh saja menjabarkan dalam 12 poin yang dituntut, tetapi dua kata (WAKIL RAKYAT), jelas-jelas menunjukkan siapa majikan yang sebenarnya. Bukan Avangers, bukan Ketum Partai, tetapi RAKYAT!
Properti Disita Rakyat dan Ruang Happy Ending
Dan menjadi pemandangan menyedihkan, pada Sabtu (30/8/2025), rumah Pak Ahmad Sahroni a.k.a Roni-Man harus ludes dijarah oleh sekelompok oknum masyarakat.
Tentu vandalisme, anarkisme, dan pencurian tetap tidak dibenarkan. Semua bukti yang ada merupakan hak dari Pak Sahroni untuk membawa ke ranah legal di kemudian hari.Â