Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... FOOTBALL ENTHUSIASTS

Just Persistence

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kontroversi Dua Bola Mati di Pekan Perdana Premier League 2025/2026

18 Agustus 2025   09:01 Diperbarui: 18 Agustus 2025   09:01 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen gol Eberechi Eze ke gawang Chelsea, yang kemudian dianulir. Sumber: Ryan Pierse/Getty Images via detik.com

Pada menit yang sama, menit ke-13, Arsenal mendapatkan sepak pojok. Di bawah asuhan Mikel Arteta, The Gunners telah lama dikenal sebagai "raja" bola mati, berkat sentuhan pelatih khusus set piece, Nicolas Jover.

Kali ini, Riccardo Calafiori sukses mencatatkan namanya di papan skor dengan sundulan mudah di tiang jauh. 

Namun, resep gol ini bukan pada kecerdikan Calafiori, melainkan pada 'trik' yang dilakukan secara licik oleh William Saliba. 

Saliba diplot sebagai "buldozer" untuk mengganggu kiper MU, Altay Bayindir, dengan tubuh bagian belakangnya. Alhasil, Bayindir gagal menepis bola dengan sempurna dan bola tinggal disundul dengan mudah oleh Calafiori.

Bayindir dan beberapa pemain MU terlihat mengangkat tangan, meminta pelanggaran. Namun, wasit Simon Hooper tak bergeming, dan tidak ada panggilan dari VAR. 

Gol Calafiori disahkan, dan itu menjadi satu-satunya gol yang tercipta di "Theatre of Dreams" malam itu.

Jika mengacu pada peraturan IFAB saat ini, memang aksi Saliba bisa dikategorikan bukan pelanggaran karena Bayindir belum menguasai bola dengan tangannya. 

Keistimewaan perlindungan ekstra diberikan kepada kiper apabila ia sudah berhasil menangkap bola dengan kedua tangan. 

Jelas bahwa Arsenal paham betul akan celah ini, sehingga mereka selalu menempatkan satu pemain yang bertugas menjadi "buldozer" untuk mendorong kiper lawan. 

Mengapa ini mungkin? Karena tendangan sudut yang segaris dengan garis gawang tidak memiliki risiko offside, berbeda dengan tendangan bebas.

Pihak lain mungkin bisa membahas mengapai Mathijs de Ligt atau Bayindir sendiri tidak mendorong balik Saliba? Jika hal ini dilakukan dan Saliba terjatuh, apa resiko tidak tambah besar dengan diberikanya penalti?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun