Kompasiana - Musim 2025/2026 Liga Inggris hanya tinggal menghitung hari. Euforia dan optimisme melanda hampir seluruh suporter klub papan atas. Bursa transfer musim panas ini jadi saksi bagaimana tim-tim raksasa berlomba-lomba memperdalam skuad, menambal lubang, dan mempersiapkan diri untuk tantangan satu musim ke depan.Â
Kebanyakan fans bisa tersenyum lebar melihat pergerakan klub kesayangan mereka, tapi ada satu tim yang justru bikin suporternya dilanda kecemasan.
Mari kita tengok juara bertahan, Liverpool. Meski harus memendam pilu ditinggal selamanya oleh Diogo Jota, dan merelakan kepergian dua pilar penting, Trent Alexander-Arnold serta Luis Diaz, The Reds bak kesetanan berbelanja.Â
Kedatangan pemain-pemain top seperti Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, Hugo Ekitike, Giorgi Mamardashvili, dan Milos Kerkez jelas jadi bukti keseriusan anak asuh Arne Slot untuk mempertahankan takhta.Â
Perburuan pemain pun kabarnya masih terus berlanjut hingga detik-detik terakhir jendela transfer ditutup.
Situasi tak jauh berbeda juga terjadi di Manchester City dan Arsenal. Dua tim yang tak pernah lepas dari tiga besar dalam lima musim terakhir ini juga melakukan banyak pembelian cerdas.Â
Tijjani Reijnders dan Viktor Gyokeres diharapkan mampu menambah daya saing dan menambal lubang besar yang masih ada di skuad masing-masing.Â
Sementara itu, Chelsea yang baru saja menyabet gelar juara Piala Dunia Antarklub FIFA 2025, masih dalam momen euforia. Mereka tetap berbenah, fokus memperdalam kualitas bangku cadangan untuk menjaga kedalaman tim.Â
Pun demikian dengan dua tim pesakitan musim lalu, Manchester United dan Tottenham Hotspur, yang kini diasuh manajer anyar Thomas Frank. Hasil apik di laga pramusim jadi sinyal positif bahwa keduanya siap bangkit.
Namun, di tengah hiruk pikuk ini, ada satu nama yang seakan lenyap dari pantauan: Newcastle United.Â