Itu adalah satu benang merah yang menghubungkan saya dengan diri saya yang paling otentik, yang ingin melompat dan berekspresi.
Hidup ini hanya sekali. Kita disibukkan dengan target-target besar, dengan masa depan yang harus dijamin, dengan stabilitas finansial yang konon adalah kunci kebahagiaan.Â
Saya tidak menampik pentingnya semua itu. Tapi, terkadang, di tengah semua rencana jangka panjang, kita perlu memberi ruang bagi kebahagiaan instan yang murni, yang datang dari pemenuhan hal-hal kecil yang membentuk kita.Â
Gaji pertama adalah kesempatan unik untuk melakukannya. Ini adalah momen di mana Anda bisa berkata, "Ini untukku. Ini untuk diriku yang dulu, yang kini bisa kubahagiakan."
Mungkin BMX putih itu tidak menghasilkan keuntungan finansial. Mungkin ia tidak menjadi aset jangka panjang. Tapi ia menjadi aset emosional yang tak ternilai.Â
Ia membuktikan bahwa impian, sekecil apa pun, layak untuk diperjuangkan dan dipenuhi. Ia mengajarkan bahwa terkadang, investasi terbaik bukanlah pada saham atau properti, melainkan pada jiwa saya sendiri.
Sekali lagi, ini berdasarkan pengalaman pribadi saya, ya. Jangan dibenturkan dengan teori keuangan, apalagi Piramida Maslow.. hehehe. Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI