Di awal musim, Flick mengambil langkah proaktif untuk berbicara secara personal dengan para pemain yang mengalami penurunan performa di musim sebelumnya, seperti Raphinha dan Frenkie De Jong.Â
Ia menjelaskan visi dan ide-idenya untuk tim secara keseluruhan, memberikan keyakinan bahwa setiap pemain memiliki peran penting dalam meraih kesuksesan.Â
Pengakuan Raphinha bahwa perbincangan dengan Flick-lah yang membuatnya mampu tampil sensasional dengan torehan 34 gol dan 25 assist menjadi bukti nyata dari pendekatan humanis sang pelatih.
Kepercayaan Flick juga memberikan dampak positif bagi pemain senior seperti Robert Lewandowski. Striker Polandia yang pernah merasakan treble winner bersama Flick di Bayern Munchen kembali menunjukkan ketajamannya dengan mencetak 40 gol di musim ini. Flick mampu memaksimalkan pengalaman dan kualitas Lewandowski sebagai mesin gol utama tim.
Namun, yang paling mencuri perhatian adalah bagaimana Flick memberikan kepercayaan penuh kepada para pemain muda berbakat seperti Pau Cubarsi dan Lamine Yamal.Â
Keduanya tampil reguler di tim utama dan menunjukkan performa yang matang di usia yang masih sangat muda. Keberanian Flick dalam memberikan kesempatan kepada pemain muda ini menjadi salah satu ciri khas kepelatihannya.
Selain Cubarsi dan Yamal, Flick juga tidak ragu untuk memberikan kesempatan kepada talenta-talenta muda lainnya seperti Marc Bernal, Marc Casado, dan Fermin Lopez. Mereka mampu bersaing secara sehat dengan para pemain senior seperti De Jong, Pedri, dan Gavi, menciptakan kedalaman skuad yang luar biasa bagi Barcelona.
Lamine Yamal: Menuju Langit Ketujuh
Sorotan utama dalam keberhasilan Barcelona musim ini tak lain adalah penampilan sensasional Lamine Yamal.Â
Di usianya yang baru menginjak 17 tahun, winger kanan ini menjelma menjadi salah satu pemain kunci tim. Aksi-aksi individunya yang memukau, kecepatan, dribbling, dan penyelesaian akhir yang tenang telah memukau para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Banyak yang membandingkan awal karier Yamal dengan Lionel Messi.Â
Messi memang memiliki keuntungan bermain di tengah generasi emas Barcelona yang dihuni pemain-pemain bintang dunia seperti Ronaldinho, Samuel Eto'o, Xavi, Eidur Gudjohnsen, dan Thierry Henry.Â