MU vs Athletic Bilbao, Keterlaluan Kalau Setan Merah Tidak Lolos Final

Manchester United menyambut Athletic Bilbao di Old Trafford pada Jumat (9/5/2025) dini hari WIB dengan satu kaki sudah menjejakkan final Liga Europa. 

Kemenangan telak 3-0 di San Mames pada leg pertama pekan lalu praktis memberikan karpet merah bagi Setan Merah untuk melaju ke partai puncak di tempat yang familiar, Stadion San Mames. 

Rekor kandang Bilbao yang sempurna di Eropa musim ini dan tak terkalahkan selama delapan bulan di semua kompetisi sebelum lawatan United, hancur lebur di hadapan kegigihan Bruno Fernandes dan kolega pekan lalu. 

Baca juga: Arsenal, Almost is Never Enough

Meski statistik 133 tim dengan keunggulan tiga gol atau lebih di leg pertama selalu lolos, dan rekor tak terkalahkan United di Old Trafford dalam 11 laga terakhir Liga Europa menjadi garansi, kubu Setan Merah pantang jemawa. 

Kekalahan 3-4 dari Brentford di Liga Primer akhir pekan lalu menjadi tamparan keras, mengingatkan bahwa fokus dan konsistensi adalah kunci. 

Bagi Athletic Bilbao, keajaiban di Old Trafford adalah satu-satunya cara untuk menjaga asa tampil di final Eropa pertama mereka sejak 2012, sekaligus berlaga di Final yang digelar di kandang mereka. Satu motivasi itulah yang bisa memantik sebuah drama besar nantinya.

Persiapan Berbeda dengan Beban yang Sama

Manchester United jelas datang ke laga ini dengan beban yang lebih ringan. Keunggulan tiga gol memberikan ruang untuk sedikit bernapas, meski Ruben Amorim pasti menekankan pentingnya menjaga profesionalisme dan tidak memberikan celah bagi kebangkitan Bilbao. 

Baca juga: Kemarahan Yuran Fernandes, Kebebasan Berbicara, dan Konsekuensi Logis Sepakbola Profesional

Kekalahan dari Brentford menjadi alarm, terutama menyoroti kerentanan lini belakang United tanpa beberapa pemain pilarnya yang cedera seperti Lisandro Martinez, Joshua Zirkzee, dan Diogo Dalot. 

Baca juga: Kesiapan Lahir-Batin Inter Jinakkan Barcelona dan Apresiasi Kepemimpinan Sang Pengadil

Kondisi Matthijs de Ligt yang juga diragukan menambah pekerjaan rumah bagi Ten Hag dalam meracik lini pertahanan. Kembalinya Rasmus Hojlund di lini depan memberikan opsi serangan yang lebih segar, didukung oleh kreativitas Bruno Fernandes dan kecepatan Alejandro Garnacho. 

Beruntungnya, Amorim menemukan keseimbangan dalam tim Europa League dalam sosok trio senior Harry Maguire, Casemiro, dan Bruno Fernandes untuk menjaga momentum tim jelang final.