Old Trafford bergemuruh, Jumat (18/4/2025) dini hari WIB, karena drama yang baru saja tersaji di atas lapangan hijau.Â
Sebuah pertunjukan yang akan dikenang, bukan hanya karena jumlah gol yang tercipta, tetapi karena determinasi dan mentalitas yang diperlihatkan oleh para pemain Manchester United.Â
Kemenangan penuh magis 5-4 atas Olympique Lyon, dengan agregat 7-6, bukan sekadar tiket ke semifinal UEFA Europa League. Ini adalah oase di tengah gurun kekecewaan, secercah harapan untuk menyelamatkan musim yang nyaris karam.
Mari kita jujur. Musim ini adalah rollercoaster yang lebih banyak menyajikan tanjakan curam menuju jurang, ketimbang lintasan landai yang nyaman bagu Setan Merah.Â
Terpuruk di peringkat 14 Liga Primer Inggris dengan hanya 38 poin, mimpi-mimpi indah tentang gelar juara sudah lama menguap. Bahkan, bayang-bayang degradasi sempat menghantui, meski probabilitasnya sekecil biji sesawi.Â
Di tengah situasi kelam ini, Europa League tampil sebagai satu-satunya panggung di mana panji-panji Setan Merah masih bisa berkibar gagah. Dan semalam, satu laga terbaik di musim ini berhasil mereka sajikan.
Jalannya Laga MU vs Lyon
Di laga melawan Lyon, kita melihat mengapa pengalaman adalah mata air di tengah dahaga. Manuel Ugarte membuka keunggulan memanfaatkan umpan visioner Alejandro Garnacho, disusul Diogo Dalot yang menunjukkan kelasnya sebagai bek sayap produktif di penghujung babak pertama.Â
Namun, Lyon, yang ditukangi Paulo Fonseca, bukanlah lawan yang mudah menyerah. Mereka bangkit di babak kedua, menyamakan kedudukan melalui Corentin Tolisso dan Nicolas Tagliafico, memaksa jantung para suporter United berdegup kencang.
Kartu merah Tolisso di menit ke-89 seharusnya menjadi momentum bagi United. Namun, di babak perpanjangan waktu, justru Lyon yang kembali mengejutkan. Rayan Cherki dan penalti Alexander Lacazette seolah-olah merobek harapan yang baru saja tumbuh.Â
Skor 4-2 untuk Lyon, dengan Old Trafford yang mulai kehilangan kepercayaan.