Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sssttt, Diam-Diam akan Ada All-Germany Final di UCL Jelang EURO 2024

2 Mei 2024   21:04 Diperbarui: 2 Mei 2024   21:19 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Niclas Fullkrug berselebrasi bersama rekan setimnya dalam laga antara Dortmund vs PSG, Kamis (2/5/24) dinihari WIB. (ODD ANDERSEN/AFP) via kompas.com

Tuchel sudah pasti akan tinggalkan Munchen akhir musim nanti setelah hasil buruk menerpa timnya di awal tahun 2024. Paling tidak, CV-nya akan bisa membaik seandainya ia bisa mengangkat trofi Kuping Besar kedua musim ini. Sebelumnya ia sukses membuat Chelsea menjadi Raja Eropa pada musim 2020/2021.

Sementara di Signal Iduna Park dini hari tadi, Edin Terzic tahu betul memanfaatkan dukungan penuh suporternya. Pelatih eksentrik ini mengkombinasikan pemain-pemain senior seperti Mats Hummels, Emre Can dan Marcel Sabitzer dengan darah segar yang haus akan prestasi Eropa seperti Niklas Fullkrug, Julian Brandt dan Jadon Sancho.

Terutama nama terakhir, yang dibuang mentah-mentah oleh Erik Ten Hag dari skuad United musim ini. Ia menjadi pemain yang paling sering membahayakan pertahanan PSG dengan tusukan serta dribblenya. Total sepanjang laga, ia sukses melakukan 11 dribble untuk mengecoh para pemain Les Parissen.

Gol tunggal Niclas Fullkrug pada menit 36', terjadi lewat skema long ball dari lini belakang. Nico Schlotterbeck mengirim umpan lambung sempurna guna membebaskan striker Timnas Jerman tersebut untuk menaklukkan Gianluigi Donnarumma. 

Hasil yang cukup adil bagi PSG, terutama karena melempem-nya lini depan mereka yang berisikan Bradley Barcola, Ousmane Dembele dan Kylian Mbappe. Terutama Mbappe, pergerakannya bisa dimatikan oleh "tenaga tua" Mats Hummels yang sukses memboyong gelar Man of The Match.

Pembahasan mengenai PSG di musim ini, bisa dibaca pada artikel ini.


Keseimbangan tim yang diciptakan Edin Terzic sangatlah luar biasa di UCL sejak fase grup. Terutama di lini tengah, dimana Marcel Sabitzer yang dibuang oleh Munchen dan Manchester United, bisa menemukan kegembiraan dalam bermainnya lagi bersama Emre Can serta Julian Brandt.

Sebagai tenaga cadangan, pemain kaliber Marco Reus, Sebastien Haller, Donyel Malen dan Jamie Bynoe-Gittens bisa bergantian memberikan nyawa cadangan bagi Karim Adeyemi, Sancho plus Fullkrug.

Di lini belakang, Kiper Gregor Kobel tentu bisa tenang menjaga gawangnya, sebab Nico Schlotterbeck yang kian matang bisa bersinergi secara simultan bareng Mats Hummels dan Niklas Sule. 

Performa Borussia Dortmund yang tidak terlalu baik di liga, dimana kini menduduki rank 5, sedikit banyak membatu mengatur fokus mereka di UCL.

Kepastian Lima Wakil Jerman di UCL Musim Depan

Mengapa Dortmund bisa sedikit santai meski sekarang hanya duduki peringkat 5 Bundesliga? Sebab jika bertahan di posisi itu, musim depan mereka juga akan tetap bisa masuk UCL.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun