Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Rebel Moon - Part One : A Child of Fire, Perang Bintang Versi Zack Snyder

6 Januari 2024   13:11 Diperbarui: 6 Januari 2024   13:23 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster promosi film Rebel Moon-Part One : A Child of Fire. www.netflix.com

Rebel Moon-Part One: A Child of Fire, memperlihatkan sebuah bulan bernama Veldt yang digambarkan mengorbit di planet bercincin sepertu Saturnus dan hiduplah masyarakat desa yang mempunyai ladang gandum yang subur. Desa itu dikepalai oleh Sindri, yang cukup demokratis dan baik dalam memimpin warganya. Sementara di salah satu ladang gandum, ada wanita bernama Kora yang dua musim sudah berada di sana sejak peperangan besar di Motherworld.

Motherworld sendiri adalah gambaran kekaisaran besar semesta ini, dengan Raja, Ratu dan seorang Putri-nya yang bernama Issa dikabarkan dibunuh dalam sebuah pemberontakan. Masih belum jelas siapa dalang dari pemberontakan tersebut, namun karena kekosongan kekuasaan ini, Jenderal Balisarius yang kejam sementara menduduki pucuk pimpinan militernya. Ia terkenal kejam dalam menjarah sebuah planet untuk dikeruk hasil panennya, terutama gandum. Kekejaman ini menimbulkan gerakan Revolusi dari banyak daerah, yang dikenal sebagai Rebel Moon.

Memiliki admiral bernama Atticus Noble yang tak kalah kejam, Balisarius menginstruksikannya untuk mencari ladang gandum baru untuk di jarah, dan itu mengarah ke Veldt.

Kedatangan Atticus Noble dan pasukannya yang diangkut pesawat besar bernama King's Gaze disambut Sindri dengan tangan terbuka. Kora yang mengetahui maksud kedatangan pasukan imperium Motherworld sempat memperingatkan warga desa, sayangnya ia tidak dapat menghalangi kematian Sindri di tangan Atticus Noble.

Inilah alasan utama Kora bangkit dari tidur nyenyaknya selama dua musim, dan memutuskan akan membangun koloni yang bisa melawan kejahatan penguasa Motherworld. Bertemu dengan karakter seperti Tarak, Nemesis dan Jenderal Titus, Kora dan Gunnar akan hadapi pertarungan tak seimbang untuk sebuah "pertahanan diri" sebuah desa bernama Veldt.

Ending film ini menunjukkan Balisarius yang sudah mendapatkan informasi tentang terbentuknya koloni revolusioner tersebut. Ia pun akan dekat dengan menggunakan tangan sendiri untuk mengurus para rebellion itu di film kedua nanti, Rebel Moon - Part Two : The Scaregiver.

After Taste

Saya tidak akan mengomentari tentang nuansa dark di film ini, karena ini memanglah ciri khas dari seorang Zack Snyder. Sama halnya Christopher Nolan dengan "skenario pengasah otaknya", ataupun Taika Waititi dengan warna-warna cerahnya, Dark Visual merupakan identitas dari Snyder.

Hal yang bagus adalah 4.000 an sketsa nya mampu gambarkan pemandangan-pemandangan yang apik di banyak planet yang ada. Plus, penamaan daerah-daerah tersebut juga relatif mudah diingat seperti Pollux dan Veldt. Keringkasan ini untuk menolong untuk mengingat penamaan makhluk-makhluk yang ada, karena Rebel Moon mengadaptasi Star Wars yang mempunyai multi ras di dalam filmnya.

Kekurangan dalam film ini dapat diprediksi sebenarnya, yakni detail. Kekuatan sketsa dan slowmo-scene andalan Snyder seperti di film "300" dan Justice League tidak dibarengi naskah yang terperinci, terutama tentang dua hal, time line dan pola komunikasi. Time line di film ini tidak menjelaskan dengan tajam waktu yang dibutuhkan para revolusioner ini mendatangi planet-planet yang ada, dengan pesawat yang tidak dijelaskan kecepatannya, atau portal khusus seperti di Staw Trek, ujug-ujug mereka tiba di suatu tempat. Dan sayangnya, timing kurang penting seperti "landing pesawat" di tunjukkan dalam waktu relatif lama. 

Pola komunikasi juga menjadi catatan saya, karena sepasukan imperium Motherworld yang mati seakan tidak bisa di trace oleh Balisarius di istana pusatnya, padahal teknologinya sudah sangat maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun