Kisah-kisah ini menunjukkan semangat dan dedikasi di balik brand tersebut, sehingga membuat pelanggan lebih berpotensi untuk berinvestasi dalam kesuksesan mereka.
Pengisahan cerita brand bukan tentang menggambarkan citra yang sempurna, melainkan ini tentang keaslian dan komitmen untuk berkoneksi dengan pelanggan. Sebaliknya, tentu ini bukan pula fokusnya tentang kita mengeluh atas bisnis kita.
Dengan membagikan kisah asli kita, bahkan perjuangannya, kita dapat membangun para pengikut setia dan menciptakan bisnis kecil yang berkembang.Â
Cerita ini dapat kita lihat misalkan dari lahirnya brand Patagonia yang memulai debut sebagai peralatan outdoor ramah lingkungan.
Mereka memulai usahanya dengan didirikan oleh seorang pendaki yang melihat kebutuhan akan perlengkapan outdoor yang lebih baik namun di sisi lain memberikan kisah dimana Patagonia berkisar pada aktivisme lingkungan, eksplorasi, dan mendobrak batasan terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi.Â
Fokus mereka pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial sejak kecil ini sejalan dengan basis pelanggan yang semakin bertambah.
Pengisahan cerita brand yang efektif tidak hanya mencakup perusahaan itu sendiri. Ini termasuk pula memposisikan pelanggan sebagai "pahlawan" dalam perjalanan hidup mereka sendiri.
Sebuah perusahaan sepatu, misalnya, mungkin menceritakan kisah tentang seorang wanita muda yang mengatasi keraguan dirinya untuk berlatih maraton.
Narasi semacam ini memanfaatkan aspirasi penonton dengan caranya sendiri, membuat mereka melihat sepatu merek tersebut sebagai alat untuk meraih kemenangan pribadi.
Keindahan penceritaan brand pada dasarnya justru terletak pada keserbagunaannya. Ini dapat meliputi ke dalam segala hal mulai dari postingan media sosial dan konten situs web hingga iklan video dan testimoni pelanggan.