Mohon tunggu...
Gregorius Agung
Gregorius Agung Mohon Tunggu... Editor. Writer. Penulis di PT Elex Media Komputindo. -

Editor, Penulis Buku, dan Booktivist. Family first, Entrepreneur 2nd. Visit thinkjubilee.com. Trainer untuk perusahaan seperti Antara News, Kelompok Kompas Gramedia, dan lain sebagainya. Kontak di gregorius_ap@hotmail.com. Follow Twitter @gregorivvs

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lupakan Tsunami, Ayo ke Pandeglang

8 April 2018   00:19 Diperbarui: 8 April 2018   00:27 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu lalu heboh berita, prediksi lebih tepatnya, jika tsunami setinggi 57 meter bisa mengancam Pandeglang, Jawa Barat. Meskipun masih berupa kajian, tapi siapa yang tidak ngeri jika berhadapan dengan tsunami raksasa. Sebagai perbandingan, tsunami Aceh pada tahun 2006 lalu berketinggian kira-kira 30 meter. 

Tapi mari lupakan sejenak tentang prediksi mega-tsunami ini dan mari kita lihat potensi apa yang ada di Pandeglang. Kabupaten Pandeglang namanya, berjarak 170 km dari Bandara Soekarno-Hatta. Daerah ini masuk dalam Provinsi Banten. Kalau menggunakan kendaraan pribadi, makamembutuhkan waktu 2,5 hingga 3 jam perjalanan dari seputaran Soetta.

Nah, di kabupaten ini terdapat wilayah pariwisata yang disebut dengan nama Tanjung Lesung. Luasnya kira-kira 1500 Ha. Sekarang, Tanjung Lesung masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan dirancang menjadi salah satu tempat pariwisata favorit di ujung Jawa Barat.

Yang paling menonjol di Tanjung Lesung itu adalah pantainya. Pasir warna putih, panoramanya indah, langsung menghadap ke arah Provinsi Lampung di Pulau Sumatera, dan dekat dengan Gunung Krakatau. Kalau ke sana, cobalah main olahraga air.

Ada dayung kayak, kano, jet ski, banana boat, speedboat, dan lain-lain. Mau snorkeling pun boleh. Diving juga oke karena biota lautnya menawan. Nggak suka olah raga air, nggak masalah. Cukup luangkan waktu 20 menit untuk keliling Krakatau, Ujung Kulon, dan sampai ke Pulau Liwungan.

Pantai Tanjung Lesung cukup terkenal di Singapura. Bahkan dikatakan, Singapura adalah negara penyumbang turis asing terbanyak ke daerah tersebut. Selain itu tentu saja, Malaysia. Total, menurut BPS Kabupaten Pandeglang, jumlah turis di tahun 2016 mencapai 3.7 juta orang. Gabungan dari turis manca negara dan turis domestik (banyak dari Bandung, Lampung, dan Surabaya).

Tidak perlu takut kehilangan aktivitas di sana, karena banyak penduduk lokal yang siap menjadi pemandu. Ada beberapa kelompok yang siap menjadi pemandu, biasanya dari masyarakat lokal. Tanya saja di sana, dimana Kelompok Wahana Anak Pantai jika Anda sudah masuk ke daerah Desa Cipanon.

Atau kalau sudah mencapai di pantainya, minta informasi Kelompok Karang Taruna Desa Tanjung Jaya. Bilang saja, mau sewa perahu atau alat diving serta snorkeling. Pasti akan dilayani dengan baik.

Sekarang kalau dari Jakarta mau ke Tanjung Lesung, bagaimana caranya? Memang infrastruktur menuju ke pantai Tanjung Lesung masih dalam kondisi berkembang saat ini. Jalanan masih kurang memadai, dan bahkan di musim hujan sering terjadi banjir dan rob sehingga jalanan bergenang.

Kalau mau naik mobil pribadi, keluarlah di Exit Serang Timur pada Tol Tangerang - Merak. Nanti kalau sudah sampai Kota Serang, lanjutkan perjalanan ke arah Kota Pandeglang dan Labuan. Terus saja sampai ke Pantai Tanjung Lesung. Atau kalau ingin menyusuri pesisir Anyer-Carita, keluarlah di Gerbang Tol Cilegon. Nanti setelah melewati pesisir Anyer-Carita, terus ke arah Labuan, dan baru ke Tanjung Lesung.

Kalau nggak punya mobil pribadi, bisa naik bis. Berangkat dari Terminal Kampung Rambutan, Kalideres, Tanjung Priok, atau dari Slipi Jaya (seberang Rumah Sakit Harapan Kita). Naik saja bis jurusan Merak tapi turun di Terminal Pakupatan Serang. Kalau sudah sampai di situ, lanjut naik bis ke arah Labuan. Terus lagi ke arah Sumur Batu, turun di Citereup, dan naik ojek ke kawasan Tanjung Lesung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun