Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hari Kopi Internasional dan Jejak Indonesia di Panggung Dunia

1 Oktober 2025   15:59 Diperbarui: 1 Oktober 2025   17:17 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penikmat kopi, 1 Oktober ditetapkan sebagai hari kopi internasional (dok foto: bitkaorigin.com)

Setiap tanggal 1 Oktober, dunia memperingati Hari Kopi Internasional. Penetapan ini dilakukan oleh International Coffee Organization (ICO) pada tahun 2015 di Milan, Italia, sebagai bagian dari ajang World Expo. 

Tujuannya sederhana namun bermakna, yaitu merayakan kopi sebagai salah satu komoditas paling berpengaruh di dunia Juga untuk menghargai para petani yang bekerja keras di balik setiap cangkir kopi.

Tanggal tersebut dipilih agar menjadi momentum bersama, menyatukan berbagai negara penghasil dan  penikmat kopi dalam satu perayaan global. 

Sebelumnya, beberapa negara sudah memiliki “hari kopi nasional” masing-masing, namun ICO menetapkan 1 Oktober sebagai tanggal resmi.

Kesepakatan ini dimaksudkan agar kopi memiliki hari perayaan secara bersama-sama di seluruh dunia karena banyak dinikmati oleh penduduk di dunia.

Produk kopi sering dipasarkan baik bersama produk lain maupun dipasarkan sendiri (dok foto: Gregorius Nafanu)
Produk kopi sering dipasarkan baik bersama produk lain maupun dipasarkan sendiri (dok foto: Gregorius Nafanu)

Kopi bukan sekadar minuman. Komoditas ini adalah budaya, ekonomi, dan bahkan diplomasi. 

Setiap cangkir kopi menghubungkan petani di pedesaan dengan penikmat di kota besar, dari Amerika hingga Asia, dari Afrika hingga Eropa. 

Karena itu, Hari Kopi Internasional menjadi simbol solidaritas global terhadap jutaan petani kecil yang menggantungkan hidup dari tanaman ini.

Peran Besar Indonesia dalam Dunia Kopi

Indonesia, sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, punya tempat istimewa dalam perayaan ini. 

Dengan kondisi geografis tropis, tanah vulkanik yang subur, dan iklim beragam, Indonesia mampu menghasilkan berbagai varietas kopi berkualitas tinggi. 

Kopi arabika Gayo, arabika Toraja, arabika Mandailing, hingga kopi robusta Lampung adalah contoh varietas yang dikenal luas di pasar internasional.

Sejarah kopi di Indonesia bahkan sudah panjang. Sejak abad ke-17, ketika Belanda membawa bibit kopi dari Yaman ke Jawa, kopi Indonesia mulai dikenal dunia. 

Bahkan istilah “a cup of Java” menjadi populer di Barat sebagai sebutan untuk secangkir kopi, menegaskan betapa kuatnya jejak Indonesia dalam sejarah perkopian global.

Selain produksi, peran Indonesia juga terlihat dalam diplomasi perdagangan kopi. Indonesia aktif dalam forum-forum kopi internasional dan masuk dalam jajaran lima besar negara eksportir kopi dunia. 

Merujuk pada www.aeki-aice.org, Lima besar negara penghasil kopi terbesar saat ini adalah Brazil, Vietnam, Kolombia, Indonesia, dan Ethiopia. 

Negara Indonesia tidak hanya memasok biji kopi mentah, tetapi juga mengembangkan pasar kopi olahan dan specialty coffee yang semakin diminati konsumen global.

Kopi adalah salah satu minuman favorit di cafe (dok foto: Gregorius Nafanu)
Kopi adalah salah satu minuman favorit di cafe (dok foto: Gregorius Nafanu)

Kopi Sebagai Identitas dan Peluang Ekonomi

Hari Kopi Internasional juga menjadi momentum refleksi bagi Indonesia. Di satu sisi, kopi adalah identitas budaya. 

Ritual minum kopi di warung tradisional, kebiasaan “ngopi” bersama teman, hingga maraknya kafe modern, semuanya menunjukkan betapa kopi sudah mendarah daging dalam keseharian masyarakat.

Di sisi lain, kopi adalah peluang ekonomi. Menjadi sumber pendapatan untuk petani dan pedagang yang aktif memasarkan produk kopi dan turunannya.

Indonesia memiliki jutaan petani kopi yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Belum lagi, distributor hingga pengusaha cafe yang mempekerjaan orang.

Peringatan ini bisa menjadi dorongan untuk memperjuangkan kesejahteraan petani, meningkatkan akses pasar, dan memperkuat brand kopi lokal di kancah global. 

Dengan tren specialty coffee yang semakin berkembang, Indonesia berpeluang besar menjadi pemain utama. Bukan sebatas hanya menjual biji, tetapi juga pengalaman dan cerita di balik secangkir kopi.

Hari Kopi Internasional setiap 1 Oktober bukan sekadar selebrasi, tetapi juga pengingat bahwa kopi adalah hasil kerja keras jutaan petani, termasuk di Indonesia. 

Kopi berkualitas tinggi mulanya datang dari petani (dok foto: Gregorius Nafanu)
Kopi berkualitas tinggi mulanya datang dari petani (dok foto: Gregorius Nafanu)

Dengan sejarah panjang, keanekaragaman varietas, dan budaya ngopi yang kuat, Indonesia tidak hanya menjadi penyuplai dunia, tetapi juga ikon penting dalam peta kopi global.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun