Sedangkan yang belum mampu, akan dicuci oleh kakak-kakak perempuan bersama dengan piring-piring dari 'bos-bos' yamg sudah bisa duduk di meja makan.
Kami jarang tidur siang. Apalagi bapak. Selesai makan siang, beliau akan menarik rokok tembakau sebatang. Lalu bergegas mengambil golok dan pergi ke kebun.
Sementara, kami anak-anak sudah punya tugas masing-masing. Saya sendiri masih ingat tugas waktu siang hingga sore hari.Â
Pertama, memberi minum pada ternak-ternak: sapi paron yang diikat di sekitar rumah dan kambing.Â
Tak ketinggalan, tempat minum ayam kampung dan bebek harus diisi air, meskipun mereka tidak dikurung dan bebas berkeliaran. Sebab, mereka akan datang dan minum di situ.
Obrolan usai makan malam bersama
Waktu makan malam adalah pukul 19.00 Wita. Jadi, makanan sudah harus disiapkan pada sebelum jam makan malam bersama.
Lagi-lagi, kami yang masih anak-anak makannya di bale-bale. Dilayani oleh kakak perempuan. Makan tidak boleh ribut, fokus pada makanan.
Sementara mereka yang duduk di meja makan pun tak banyak bersuara. Mama yang biasa bertugas untuk mengambilkan makanan untuk Bapak.
Setelah itu, barulah lainnya mengambil makanan yang tersedia di meja makan. Sedangkan kami yang di bale-bale diambilkan oleh kakak perempuan. Termasuk jika mau menambah makanan.
Setelah makan, kami semua berkumpul di ruang tengah. Tidak ada anak yang belajar lagi setelah makan malam. Harus belajar antara pukul 16.30-18.30 Wita.