Pewarisan kelapa sering disertai dengan pewarisan hak atas tanahnya. Sengketa tanah juga sering dibuktikan dengan tanaman tertua di situ, dan salah satunya adalah kepemilikan pohon kelapa.
Kelapa juga memiliki makna simbolik dalam kehidupan masyarakat Timor. Dalam berbagai ritual adat seperti pernikahan, kematian, dan panen, kelapa sering digunakan.
Pemanfaatan tersebut berkaitan dengan lambang kesuburan, keberkahan, dan kesinambungan hidup. Oleh karena itu, menjadikannya warisan memiliki nilai spiritual tersendiri.
Adaptif di lahan kering dan berbatu
Pohon kelapa dikenal sangat adaptif terhadap kondisi tanah dan iklim Timor yang cenderung kering dan berbatu.Â
Sekalipun berakar serabut, pohon kelapa mampu tumbuh sepanjang musim kemarau. Tanaman ini bisa tumbuh mulai dari pantai hingga ke dataran medium. Bahkan sering pula tumbuh di dataran tinggi.
Ketahanannya terhadap kekeringan membuatnya menjadi tanaman ideal bagi masyarakat setempat, sekaligus menambah nilai pentingnya dalam konteks ketahanan pangan dan ekonomi lokal.
Warisan merupakan simbol kasih sayang
Dalam budaya Timor, mewariskan kelapa juga menjadi bentuk tanggung jawab moral orang tua kepada anak-anaknya.Â
Tanpa perlu banyak kata, seorang ayah bisa menunjukkan kasih sayang dan perencanaan jangka panjang melalui barisan pohon kelapa yang ditanam sejak anaknya lahir, dan kelak akan diwariskan ketika anak dewasa.
Proses pewarisan kelapa juga turut memperkuat ikatan kekerabatan. Pembagian pohon kelapa biasanya diatur secara adat agar tidak menimbulkan perselisihan dalam keluarga.Â
Pembagian melalui adat ini mencerminkan peran penting adat istiadat dalam menjaga keharmonisan dalam sistem warisan agraris masyarakat Timor.