Budidaya jamur tiram kini menjadi peluang usaha menjanjikan. Bisa dimulai dengan modal kecil, di lahan sempit dan cukup di sekitar rumah saja.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) banyak digemari masyarakat karena rasanya yang lezat dan kandungan gizinya yang tinggi.Â
Bagi pemula, budidaya jamur ini tergolong mudah. Asalkan mengikuti prosedur yang tepat, hasil panennya bisa maksimal dan menguntungkan.
Tahapan budidaya jamur tiram
Walaupun mudah, perlu mengikuti beberapa langkah menjalani budidaya jamur tiram. Berikut ini tahapannya.
1. Memilih lokasi yang sesuai
Langkah pertama dalam budidaya jamur tiram adalah memilih lokasi yang cocok. Tempat budidaya harus teduh, lembap, dan terlindung dari sinar matahari langsung serta hujan.Â
Banyak petani menggunakan kumbung atau rumah jamur berbahan bambu, plastik UV, atau batako yang dilengkapi sistem ventilasi dan penyiraman kabut untuk menjaga suhu dan kelembaban.
2. Menyiapkan baglog
Setelah menentukan lokasi dan bangunannya, langkah berikut adalah menyiapkan media tanam berupa baglog.Â
Baglog adalah campuran serbuk gergaji, dedak halus, kapur, dan air yang dikemas dalam plastik silinder yang nantinya untuk menanam bibit jamur.
Campuran ini disterilkan menggunakan pengukusan selama beberapa jam, lalu setelah dingin diinokulasi dengan bibit jamur tiram murni (F3).Â
Bagi para  pemula, lebih praktis membeli baglog siap tanam dari penyedia terpercaya. Baglog bisa didapatkan di sekitar, atau mencarinya lewat internet.