Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Faktor Penyebab dan Strategi Mengatasi Kecenderungan Mindful Eating yang Buruk

4 Februari 2024   05:44 Diperbarui: 4 Februari 2024   06:26 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mindful eating yang baik: menikmati suap demi suap asupan makanan ke mulut (dok foto: hoops.id)

Mindful eating adalah praktik makan dengan penuh kesadaran atau kehadiran mental yang penuh saat makan. Ini melibatkan memperhatikan dan merasakan setiap aspek pengalaman makan. Termasuk rasa makanan, sensasi kenyang, serta perasaan dan pikiran yang muncul selama makan.

Ya, mindful eating itu didasarkan atas kesadaran ketika seseorang makan. Memperhatikan sepenuhnya apa saja yang sedang dimakan. Berapa kuantitas makanan, kualitas dan emosi ketika makan sesuatu.

Kesadaran ketika seseorang makan dapat membantunya untuk mengenali sekaligsu mengendalikan emosi. Juga sensasi fisik seperti lapar, kenyang, atau makanan tersebut enak dan tidak enak. 

Penyebab Mindful Eating yang Buruk

Banyak orang mengalami kecenderungan mindful eating yang buruk karena beberapa alasan. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kecenderungan ini antara lain:

1. Kebiasaan buruk

Banyak orang telah membuat kebiasaan buruk dalam makan, seperti makan sambil melakukan aktivitas lain seperti menonton TV atau bekerja. Saat ini, banyak yang makan sambil bermain HP atau bertelepon dengan seseorang. 

Kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik ini ternyata bisa menyebabkan kurangnya kesadaran diri saat makan. Bahkan kadang-kadang, bisa salah memasukkan makanan ke dalam mulut karena kurang konsentrasi pada makanan yang ada.

Makan sambil menonton HP, kebiasaan mindful eating buruk yang sering dilakukan orang (dok foto: kaskus.co.id)
Makan sambil menonton HP, kebiasaan mindful eating buruk yang sering dilakukan orang (dok foto: kaskus.co.id)

2. Stres dan emosi

Orang sering kali menggunakan makanan sebagai cara untuk mengatasi stres atau emosi negatif. Dalam kondisi ini, ketidakseimbangan emosional dapat mengganggu kesadaran saat makan, sehingga memicu perilaku makan yang tidak sehat.

3. Kurangnya kesadaran diri

Banyak orang tidak benar-benar menyadari apa yang mereka makan, berapa banyak yang mereka makan, atau adanya sinyal kenyang dari tubuh. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya kesadaran diri tentang pola makan dan kebiasaan makan yang tidak sehat.

4. Makan yang tidak teratur

Jadwal makan yang tidak teratur atau sering melewatkan waktu makan dapat menyebabkan rasa lapar yang intens, sehingga lebih sulit untuk mengendalikan makan secara sadar.

5. Ketidakpahaman tentang nutrisi dan kebutuhan tubuh

Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi dan kebutuhan tubuh dapat membuat seseorang kurang peduli dengan apa yang dimakan dan dampaknya terhadap kesehatan.

Dengan memperbaiki kesadaran diri, mengembangkan kebiasaan makan yang sehat, dan mengelola stres dan emosi dengan baik, seseorang dapat mengurangi kecenderungan mindful eating dan mencapai kontrol yang lebih baik dalam kebiasaan makan mereka.

Strategi Mengatasi Mindful Eating yang Buruk

Untuk mengatasi kecenderungan mindful eating yang buruk, ada beberapa strategi yang dapat Anda coba:

1. Kesadaran diri

Mulailah dengan meningkatkan kesadaran diri terhadap pola makan Anda. Sadari kapan Anda makan karena lapar dan kapan Anda makan karena emosi atau kebiasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun