Sudah tentu, semua dokumen penting dan fasilitasi perusahaan harus dikembalikan. Disertai surat keterangan bahwa tak ada lagi barang perusahaan yang masih dipegang oleh pekerja.
Cooling Down Sejenak
Setelah di-PHK, otomatis belum bisa bekerja. Entah mau bekerja sebagai karyawan di perusahaan lain, ataupun berwirausaha.
Bagi saya, cooling down itu penting. Mendinginkan suasana hati dan pikiran yang tidak karuan. Tak perlu mendengar omongan tetangga bahwa kita kini pengangguran.
Selama masa cooling down, saya benar-benar tidak mau memikirkan pekerjaan ke depannya. Istirahat sejenak. Tetapi tidak lama-lama juga. Beberapa hari saja. Sebab kalau kelamaan, bakal terlalu dingin dan tak bangkit-bangkit lagi.
Memanfaatkan Uang PesangonÂ
Saatnya bersama isteri untuk merencanakan pemakaian uang pesangon tersebut untuk apa. Kami bersepakat untuk usaha. Namun karena saya termasuk yang harus banyak belajar tentang dunia usaha, maka kami memutuskan untuk deposito saja dulu.
Uang pesangon yang kami terima ditambah dengan jamsostek, tidak kami gunakan untuk membiayai hal-hal yang konsumtif. Sebab, kami harus memiliki simpanan menghadapi biaya hidup anak-anak di masa depan. Sementara, saya belum tahu kapan dan apa yang akan saya kerjakan setelah ini.
Saya dan isteri tak terlalu khawatir karena biaya hidup keluarga masih bisa ditutupi dari gaji isteri. Untuk mendukung gizi keluarga, kami juga masih bisa memanfaatkan pekarangan untuk bertanam sayuran dan memelihara ikan. Ya, hitung-hitung menjalankan hobi yang mendatangkan keuntungan.
Melanjutkan Pekerjaan Lain
Masa cooling down singkat telah berakhir. Saatnya memulai pekerjaan baru. Ada beberapa daftar pilihan pekerjaan menghasilkan yang perlu ditetapkan. Apakah mau berwirausaha atau melanjutkan sebagai pekerja alias karyawan.
Dalam satu tahun, saya bekerja secara serabutan. Membantu kenalan dan sahabat di partai politik untuk melakukan survey dan menjadi data enumerator pada salah satu lembaga yang sedang menjalankan asesmen sosial ekonomi pertanian di daerah.
Selain itu, mencoba untuk bertanam sayuran dalam skala bisnis, bersama dengan kakak yang berdomisilis di kampung. Jadilah, setiap hari saya menjadi sibuk kembali.