Selain kaya akan energi matahari, Indonesia juga memiliki tenaga air yang dapat dijadikan sebagai pembangkit listrik yang dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Data dari ESDM menunjukkan, potensi hidro kita sebesar 95.003 MW.
Potensi hidro bendungan yang dimiliki Indonesia, sangat besar saat ini. Pada tampilan one map ESDM, dapat dilihat berbagai tipe bendungan yang tersebar di Indonesia, baik yang berpotensi hidro maupun sebagai irigasi dan sumber air minum saja.
Tenaga Angin
Potensi angin juga menjanjikan untuk dikembangkan menjadi EBT di Indonesia. Energi yang dihasilkan oleh angin, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan karena tak berasap dan tak memiliki residu.
Beberapa daerah potensial bagi pengembangan energi angin di Indonesia diantaranya di Tanah Laut (90 MW), Bantul (50 MW), Belitung Timur (10 MW), Selayar  (5 MW) dan Buton (15 MW). Juga di Provinsi NTT, yaitu di Kupang (20 MW), Timor Tengah Selatan (20 MW), dan Sumba Timur sebesar 3 MW.
Salah satu kelemahan yang timbul adalah kondisi anginnya yang berubah-ubah. Dengan demikian, energi yang dihasilkan pun naik turun.Â
BiogasÂ
Biogas juga dapat dimanfaatkan sebagai energi terbarukan. Kotoran hewan dan manusia atau limbah organik lain yang bisa terurai, dapat menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk memasak atau dijadikan sebagai energi listrik.
Karena itu, biogas juga menjadi alternatif energi masa depan yang dapat dikembangkan, terutama untuk skala rumah tangga.
Panas Bumi
Panas bumi juga dikenal dengan  geothermal.  Pembangkit listrik dari geothermal ini merupakan salah satu energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti minyak bumi atau batu bara.
Panas bumi tak pernah habis. Pembangkit listriknya pun ramah lingkungan, sebab hanya ada limbah berupa upa air. Limbah ini, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan aman bagi makhluk hidup.