Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pasir Panjang, Ruang Publik Warga Kupang yang Masih Ada

19 Juli 2022   11:58 Diperbarui: 21 Juli 2022   19:15 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan Pasir Panjang di tahun 2019 ini kini tidak ada lagi. Akses ke pantainya juga semakin sulit, terdesak oleh pembangunan gedung. |Dokumentasi pribadi

Menikmati sore di Pantai Pasir Panjang. Foto kupangonline.com
Menikmati sore di Pantai Pasir Panjang. Foto kupangonline.com

Akses ke Pasir Panjang Mulai Terbatas

Sebenarnya Pantai Pasir Panjang hingga Pantai Kelapa Lima, adalah ruang publik warga Kota Kupang yang paling ramai. Bisa diakses melalui pinggir jalan mana saja, sepanjang jalan Timor Raya, Kelurahan Pasir Panjang.

Namun, jalan menuju pantai ini mulai terbatas. Atas nama pembangunan, peningkatan perekonomian dan tata kota, maka dibangunlah perhotelan dan pusat perbelanjaan. Juga penataan wisata pantai berbayar. Ya, sepanjang jalur pantai Pasir Panjang dan Kelapa Lima ini, telah dibangun hotel dan pusat perbelanjaan. 

Warga sudah tidak bisa lagi masuk ke pantai secara bebas, melalui jalur mana saja. Hanya masuk lewat titik tertentu. Masalah parkir, juga cukup menjengkelkan. Bayangkan, ketika kita datang maka tukang parkirnya bersikap masa bodoh. Tetapi baru muncul, manakala kita hendak pulang. Sebab, berkaitan dengan uang parkir.

Selain akses yang semakin sulit dan pengelolaan perparkiran, sampah juga menjadi masalah. Sampah plastik, pakaian, dan sampah rumah tangga banyak ditemukan di sana, baik di pantai maupun lautnya.

Ada sih, program dari dinas seminggu sekali dalam gerakan Jumat bersih. Bahkan pernah dipimpin langsung oleh Gubernur NTT, Bapak Viktor Laiskodat dan melibatkan personil hotel setempat. Sebagai wujud ikut berpartisipasi dalam mengurangi sampah yang ada. 

Namun itu tidaklah cukup. Pemkot Kupang sejatinya menyediakan ruang publik yang gratis dan nyaman dalam menata kotanya. Dan yang paling penting adalah kesadaran publik untuk ikut merawat ruang publik mereka. Kalau tidak, maka warga akan semakin kesulitan menemukan ruang publik yang gratis, bersih dan nyaman.

Gubernur VBL memimpin gerakan pembersihan sampah di Kota Kupang. Foto Pos Kupang
Gubernur VBL memimpin gerakan pembersihan sampah di Kota Kupang. Foto Pos Kupang

Flash Back

Tanjung Kurung, Pulau Kera dan Hangsisi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun